Berita Nasional

Gagasannya tersebut selanjutnya membuat Unggun dikaitkan sebagai sosok dari Badan Intelejen Israel (Mossad) yang disusupi ke Indonesia. Menanggapi hal itu Unggun malah berbalik bertanya. “Mosaad dari mana?” tanyanya ketika wartawan menanyakan hal tersebut, Jumat (13/5/2011).

“Jika anda menyatakan acara ini dilaksanakan oleh Komunitas Yahudi Indonesia, lantas saya ingin tanya apakah agama anda? Yahudi, Kristen atau Muslim?”
Saat itu Benjamin Ketang sempat terdiam. Salah seorang anggota DPR juga ingin tahu respon Ketang. Pembawa acara pun tampak menunggu. Ketang tidak menjawab secara jelas, melainkan hanya mengutip salah satu ayat Ibrani.

Mendengar ucapan itu, lagi-lagi Adian Husaini kembali bereaksi.
“Jika berbicara sikap anti kekerasan itu naif sekali. Karena justru Israel lah yang melakukan kekerasan dan penindasan. Kalau ingin anti kekerasan jangan tiru Israel” pungkasnya di akhir diskusi.

“Zionis Israel adalah penjajah Palestina dan itu masih berlangsung sampai saat ini. Seyogyanya Indonesia yang punya komitmen penghapusan penjajahan seperti amanat konstitusi, memiliki sikap tegas tidak mengizinkan acara peringatan kemderdekaan zionis Israel.” ujarnya ketika diwawancara Eramuslim.com

Oleh karena itu, Syuhada dengan tegas mengatakan lembaganya menolak jika acara tersebut benar-benar dilaksanakan. Dia juga menolak agama Yahudi diakui negara. Alasannya, kehadiran Yahudi di Indonesia justru akan menjadi sumber konflik yang mengusik keharmonisan hidup antarumat beragama.

Model Demokrasi di Indonesia saat ini memang tidak ideal. Banyak anggota Dewan dipilih dari kebingungan rakyat itu sendiri. Rakyat sendiri juga tidak faham mengenai arti berpolitik.
“Banyak masyarakat ketika sudah sampai TPS, cuma diam di depan kotak suara. Mereka bingung mau milih siapa. Akhirnya pilihan jatuh dari kancing baju (asal tebak, red.)”

Meski Polda Metro Jaya mengaku belum memberi izin perayaan HUT Israel di Jakarta, komunitas Yahudi di Indonesia yakin kalau mereka bisa menyelenggarakannya di tempat terbuka.

Pasca perobohan Masjd Al-Ikhlas di kawasan Kota Medan karena sengketa tanah antara pengurus masjid dengan Kodam I Bukit Barisan, kian merapatkan barisan Ormas-ormas Islam se Sumatera Utara. Mereka bersepakat mendeklarasikan Gerakan Penyelamatan dan Pembangunan Masjid Sumatera Utara.

Anggaran belanja Dewan Perwakilan Rakyat ternyata begitu fantastis. Bayangkan, buat beli pulsa anggota DPR saja, anggarannya mencapai 151 milyar rupiah per tahun. Atau, Rp 14 juta per orang untuk sebulan. Atau, sekitar hampir 500 ribu rupiah per hari.

“Saya, warga negara Indonesia Pro Israel, berinisiatif merencanakan memperingati hari Kemerdekaan Israel dengan upacara Pengibaran Bendera Israel dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Israel, pada tanggal 14 Mei 2011, bertempat di Jakarta. Adapun lokasi tepatnya masih dalam tahap pertimbangan, untuk memudahkan peserta datang ke lokasi. Namun sejumlah bendera dan atribut Israel telah dipesan, sambil menunggu kontribusi dan dukungan dari warga negara Indonesia yang mendukung Israel.”