Eramuslim.com – Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mencanangkan daerahnya menjadi salah satu kota yang dapat menghasilkan banyak penghafal Al Quran atau Hafiz di dunia.
“Dengan gencarnya program menghafal Quran, ke depan Padang akan jadi kota penghafal Quran,” kata dia di sela kunjungan di acara Wisuda Akbar Penghafal Quran Daarul Quran, di Padang, Minggu (29/05/2016).
Dia menambahkan langkah menuju kota penghasil Hafiz ini telah dimulai sejak 2015 lalu dengan Gerakan Padang Menghafal Quran.
Berawal dari gerakan tersebut perlahan tumbuh dan bemunculan kelompok yang bergerak dalam bidang Hafiz Quran tersebut.
Menurutnya meningkatnya intensitas lomba Musabaqah Tilawatil Quran dan kegiatan lain yang melibatkan Hafiz Quran, suasana hafal Quran di Padang semakin terasa.
“Bidang pendidikan pun tergerak dan berlomba untuk mengembangkan para hafiz Quran tersebut,” lanjut dia.
Bahkan dengan arahannya, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi bersedia menampung tanpa tes para hafiz Quran ini.
Tentunya dengan jenjang hafalan Juz Quran yang berbeda, 3 Juz masuk SMP, 5 Juz ke SMA dan 7 hingga 10 Juz ke Universitas.
Menurutnya beberapa pimpinan sekolah mau menerima hafiz karena selama ini, para penghafal Quran merupakan siswa dan mahasiswa berprestasi.
“Dari jenjang bawah, kami juga meluncurkan program yang menguatkan pemahaman tentang ibadah khususnya Quran,” ujarnya.
Dia menyebutkan program “Pejuang Subuh” yang terus dilakukan dengan memberikan bonus dan hadiah kepada anak yang selama 40 hari salat Subuh berjamaan di Masjid atau Musala.
Selain itu juga pihaknya terus menjalankan program didikan Subuh, wirid remaja dan pesantren di bulan Ramadhan.
“Kesemuanya guna mendukung tujuan Padang sebagai kota yang menerapkan prinsip Islam sekaligus mencapai sebagai kota Hafiz Quran,” jelas dia.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat di Kuranji Padang, Hasan Basri mengapresiasi langkah pemkot memperkuat keimanan dan ketakwaan warganya dengan berbagai program.
Meskipun demikian, langkah pemerintah kota (Pemkot) untuk memperkuat ibadah Shalat juga perlu mendapat prioritas.
“Sebab saat ini banyak yang mengaku Islam namun tidak salat,” ujarnya.(ts/rn)