Penangkapan 11 orang terduga “teroris” di empat wilayah di Jakarta, Bogor, Solo dan Madiun, menyisakan banyak pertanyaan terkait munculnya nama organisasi HASMI di balik 11 terduga teroris yang ditangkap oleh densus 88.
Mabes polri sendiri sudah “memvonis” bahwa para terduga teroris merupakan jaringan terorisme dari kelompok HASMI yang versi pemerintah HASMI kepanjangannya adalah Harakah Sunni Masyarakat Indonesia. Namun organisasi HASMI sendiri yang berpusat di Bogor membantah keras keterlibatan mereka dalam jaringan terorisme seperti yang dituduhkan oleh Mabes Polri.
Dalam press release DPP HASMI yang terdapat di situs resminya hasmi.org, HASMI dengan tegas membantah organisasi HASMI mereka sama dengan yang disebutkan oleh mabes Polri, meski sama-sama bernama HASMI. Dalam pernyataannya HASMI mengatakan organisasi HASMI memiliki kepanjangan “Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami” bukan “Harakah Sunni Masyarakat Indonesia” seperti yang disebutkan oleh Mabes Polri.
DPP HASMI juga menegaskan bahwa organisasi mereka adalah legal dan merupakan ormas Islam resmi terdaftar di Kemdagri dirjen kesbangpol dengan no 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak tahun 2005 yang berdomisili di jalan raya Cimanglid Gang Purnama RT 05/01 Sukamantri Tamansari Bogor bergerak dalam bidang dakwah umum, sosial dan pendidikan.
Dan HASMI dalam press releasenya menyatakan bahwa organisasi mereka adalah ormas Islam yang berkonsentrasi pada dakwah umum dan pendidikan resmi serta dalam kegiatan dan syiarnya senantiasa mengajak untuk berdakwah dengan cara damai dan anti tindakan kekerasan.(fq)