eramuslim.com – Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim setuju bahwa dalam Pilpres 2024 tidak ada lawan politik yang benar-benar menjadi musuh. Hal itu telah menjadi komitmen capres Anies Baswedan bahkan sebelum resmi mendaftar di KPU.
“Sejak awal Pak Anies punya komitmen bahwa dalam berkontestasi di Pilpres 2024 tidak ada lawan yang menjadi musuh,” ujarnya, Kamis (28/12).
Oleh karena itu, dirinya mengingatkan bahwa semua tim pemenangan, baik yang ada di timnas maupun partai politik pengusung AMIN, tetap fokus pada apa yang diperjuangkan di Pilpres 2024.
“Tidak perlu menutup komunikasi apalagi sampai saling membenci dengan orang-orang menjadi lawan politik pasangan capres dan cawapres yang kita usung,” tegasnya.
Peringatan ini disampaikan MRR, sapaan Muhammad Ramli Rahim, sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pesan yang disampaikan Co-Captain Timnas AMIN, Sudirman Said. Dimana Surdiman Said, meyakini pasangan 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan masuk putaran kedua Pilpres 2024.
Situasi yang menurut Sudirman, seharusnya dapat menjadi peluang bagi AMIN untuk terus membuka ruang komunikasi dengan semua pihak, termasuk dua pasangan calon lainnya, yakni Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Oleh karena itu, Sudirman sangat tidak setuju dengan pernyataan Waketum NasDem Ahmad Ali yang malah mau menutup komunikasi dengan calon lain.
“Pak Sudirman benar bahwa seharusnya kita tidak menutup ruang komunikasi itu. Apalagi dari banyak hasil survei, suara AMIN terus mengalami kenaikan,” ujar MRR yang juga Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn).
Sebelumnya Sudirman Said memang menyoroti pernyataan dari Ahmad Ali. Menurut dia, apa yang disampaikan Waketum Nasdem tersebut adalah ucapan yang justru akan merugikan AMIN.
“Saya tidak paham kenapa Saudara Wakil Ketua Umum yang menjabat sebagai Pelatih Kepala Timnas AMIN kok seperti anomali. Ucapan-ucapannya provokatif dan memancing keresahan bahkan di antara relawan dan pendukung Anies-Muhaimin, pun di antara partai-partai pengusung,” kata Sudirman Said dalam keterangannya, Rabu (27/12).
Eks Menteri ESDM itu mengatakan, mengenal baik elite NasDem termasuk Ketum, Surya Paloh. Dalam berbagai kesempatan perbincangan, para elite punya perspektif luas dalam mengelola kompetisi politik. Tidak fatalis dan tidak melihat lawan sebagai musuh.
“Apakah ini sejenis ‘role playing’. Sampai-sampai saya kok tidak yakin bahwa ucapan dan tindakan Ahmad Ali mewakili sikap dan kebijakan Partai. Mungkin ini lebih pada sikap pribadi, tetapi karena personality-nya orang-orang internal partai sudah tidak tertarik lagi mengingatkan,” jelas dia.
Sudirman khawatir bila sikap ini terus terjadi malah memecah belah para pendukung hingga relawan yang sudah bekerja kerja di lapangan. Terlebih, ucapan Ahmad Ali tidak mencerminkan kepribadian dan tata nilai politik Anies-Cak Imin yang selama ini sudah dibangun.
“Sama sekali salah kalau Ali menyebutnya sebagai ketololan. Bacalah sejarah, dalam perang sengit yang melibatkan persenjataan pun ada kurir yang terus menjalin komunikasi di antara yang sedang berperang,” jelas dia. (sumber: fajar)