Operasi Pasar Belum Berhasil Turunkan Harga Beras

Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang belum mengalami penurunan signifikan meski pemerintah DKI Jakarta telah menggelar operasi pasar beras di sejumlah titik di Jakarta. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Koperasi Pedagang Beras Cipinang, Nellys Soekidi di Kantor Sekretariat Koperasi Pedagang Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (19/12).

"Harga beras cenderung stagnan, meski harga cenderung turun hingga 100 rupiah, gejalanya sudah mulai tampak," ujarnya.

Menurutnya, harga beras yang tidak mengalami pergeseran adalah jenis IR 64 kualitas I yang masih berkisar 5.100 rupiah per kilogram, sementara untuk beras jenis IR 64 III yang kualitasnya sama dengan beras yang dijual dalam operasi pasar masih berada di kisaran harga 4.550-4.600 rupiah per kilogram.

"Harga beras ada kemungkinan turun dalam waktu dekat ini karena stoknya cukup, sedang permintaan justru menurun," katanya.

Soekidi menjelaskan, pasokan beras setiap hari rata-rata tetap di atas normal, yakni sekitar 2.800 ton sehingga stok pedagang di pasar tradisional sangat cukup. Tetapi pedagang yang membeli di pasar Cipinang mengurangi jumlah pembelian karena masyarakat banyak yang membeli beras operasi pasar.

Mengenai keberhasilan pemerintah menurunkan harga beras dalam operasi pasar, Ia menyatakan, pemerintah mungkin hanya melihat penurunan secara nasional, karena berdasarkan pemantauan di Pasar Cipinang, jika terjadi penurunan harga beras hanya sekitar 50-100 rupiah per kilogramnya.

Ditemui terpisah, Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi, mengatakan operasi pasar telah dilakukan pemerintah berhasil menurunkan harga beras hingga sekitar 200-400 rupiah perkilogram, karenanya Pemerintah akan terus melakukan operasi pasar hingga harga beras benar-benar terjangkau oleh masyarakat. (novel)