Komisi VIII DPR bersama pemerintah belum menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk Musim Haji 1428 H/2007 M. Namun demikian, kabar bakal naiknya BPIH ini dibenarkan oleh anggota Pansus BPIH DH. Al-Yusni.
“Penentuan BPIH belum final. Masih ada kendala dalam hal ongkos penerbangan. Tapi kira-kira akan ada kenaikan sekitar 500 ribu rupiah, ” terang anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, di Gedung Nusantara I DPR, Senin (26/3).
Lebih lanjut dikatakan Al-Yusni bahwa, baik Maskapai Garuda atau Saudi Arabian Airlines keduanya sama-sama minta kenaikan. Karena itu, tambah dia, FPKS akan meminta pemerintah agar mengupayakan alternatif lain untuk mencari angkutan udara di luar Garuda dan Saudi.
Saat ditanya angka kenaikan komponen ongkos pesawat itu, politisi asal PKS menyebutkan bahwa kenaikan itu berkisar antara 60-70 dollar AS. Laporan Panja BPIH menyebutkan hasil analisa Dirjen Perhubungan Udara dan Depag yang menunjukkan adanya penawaran yang lebih tinggi dari maskapai Saudi daripada Garuda. Contohnya, untuk Zona I Garuda mengusulkan harga tiket 1. 312, 50 dollar AS. Sementara Saudi mematok harga 1. 349 dollar AS dan Dephub 1. 284 dollar AS.
Di luar komponen penerbangan, Al-Yusni juga menyoroti kenaikan insentif petugas kesehatan untuk musim haji 1428 H/2007 M, di mana petugas dari Departemen Kesehatan akan dibayar 50 dollar AS per hari, sesuai dengan standar WHO.
“Petugas kesehatan dan (petugas) dari Depag akan dibayar 50 dollar per hari. Tapi saya juga minta layanan kesehatan sesuai standar WHO, bukan hanya insentifnya, ” ujar dia.
Sementara itu, untuk menghadapi kebijakan-kebijakan baru yang berpotensi menyusahkan jamaah, seperti musibah kelaparan yang terjadi di ARMINA, Al-Yusni minta agar Depag mencermati kebijakan-kebijakan baru itu terlebih dahulu.
”Untuk haji mendatang, petugas kesehatan tak akan lagi di bawah Depag. Mereka langsung di bawah Depkes. Pemerintah harus cermat atas kebijakan (baru) ini, ” kata dia.(ilyas)