Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan melakukan pertemuan khusus di Mekkah, Arab Saudi, pekan depan untuk membicarakan berbagai isu global. Dalam pertemuan tersebut, OKI dikabarkan akan membekukan keanggotaan Suriah menyusul kekerasan yang semakin meningkat di negara tersebut.
“Konon yang akan dibahas antara lain kemungkinan pembekuan keanggotaan Suriah di OKI,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Mary Natalegawa yang ditemui di Gedung Pancasila, Kementerian Luar negeri, kemarin.
Pembekuan keanggotaan akan dilakukan karena kekerasan di Suriah tidak juga kunjung membaik. Laporan terakhir, pertempuran masih sengit terjadi di beberapa kota. Salah satunya yang terparah adalah di kota Aleppo, utara Suriah.
Di kota tersebut, ratusan ribu orang mengungsi saat pasukan pemerintah menggempur dengan kekuatan penuh. Pasukan Suriah juga dilaporkan melakukan serangan udara di kota tersebut. Menurut laporan PBB, sejak Maret tahun lalu korban tewas telah lebih dari 10.000 orang.
Berbagai inisiatif internasional, kata Natalegawa, tidak membuahkan hasil untuk menghentikan kekerasan Suriah. Salah satunya adalah pengiriman peninjau ke negara tersebut dimana Indonesia ikut andil, juga tidak efektif.
“Jelas perang saudara semakin meningkat, jadi sekarang kita perlu mengambil langkah-langkah yang lebih konkrit lagi. Masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB harus bersatu menciptakan perdamaian. Karena isunya sekarang bukan lagi memelihara perdamaian, melainkan menciptakan perdamaian,” tegas Natalegawa.
Selain membahas masalah Suriah, dalam pertemuan OKI nanti juga akan dibahas kekerasan yang menimpa etnis Muslim Rohingya di Myanmar. Indonesia menyatakan dengan tegas bahwa kekerasan di Myanmar adalah isu kemanusiaan dan HAM, maka dari itu harus segera dihentikan.(fq/viva)