eramuslim.com — Langkah Presiden Prabowo Subianto yang secara terbuka mengkampanyekan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, menuai kritik tajam.
Kader PKB, Umar Hasibuan, turut memberikan sorotan tajam terkait hal ini.
“Kalau sudah Prabowo turun di kampanye AL (Ahmad Luthfi) itu tandanya apa? Gawat?,” ujar Gus Umar, sapaannya, dalam keterangannya di aplikasi X @UmarSyadatHsb__, kemarin.
Umar Hasibuan mempertanyakan posisi Prabowo sebagai Presiden yang seharusnya menjaga netralitas dalam pilkada.
“Tapi bukankah Presiden harusnya netral?,” cetusnya.
Menurut Gus Umar, keterlibatan langsung Presiden dalam mendukung salah satu kandidat berpotensi mencederai proses demokrasi.
“Kenapa ya Prabowo mau-maunya kampanye untuk salah satu Cagub Jateng?,” Gus Umar menuturkan.
Langkah ini dinilai sebagai blunder politik yang dapat merusak citra kepemimpinan Prabowo.
“Langkah Prabowo ini blunder banget,” tandasnya.
Tudingan tersebut semakin menguat setelah video kampanye Prabowo muncul di akun Medsos Ahmad Luthfi, yang menunjukkan keterlibatan langsung Presiden dalam mendukung pasangan tersebut.
“Video ini dari akun Ig Ahmad Lutfi,” kuncinya.
Sebelumnya diketahui, Presiden Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, secara terbuka mengkampanyekan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
Kampanye ini dilakukan menjelang Pilkada Jateng 2024 dan menarik perhatian publik terkait netralitas pejabat negara.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa tidak ada aturan yang melarang Prabowo untuk mendukung calon kepala daerah.
“Pak Prabowo adalah ketua umum partai. Sebagai pemimpin Gerindra, beliau memiliki hak untuk meng-endorse calon yang diusung partainya,” jelas Hasan kepada wartawan pada Minggu (10/11/2024).
Hasan menambahkan, setiap calon yang direkomendasikan oleh Partai Gerindra otomatis mendapat dukungan penuh dari Prabowo.
Menurutnya, aturan netralitas hanya berlaku bagi anggota TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN), bukan bagi menteri atau pejabat yang berasal dari partai politik.
“Calon yang diusung oleh Gerindra tentu sudah mendapat restu dari Pak Prabowo. Aturan netralitas itu berlaku bagi TNI, Polri, dan ASN. Sementara, menteri-menteri dari partai politik, termasuk presiden, boleh memberikan dukungan asal tidak menyalahgunakan fasilitas jabatan dan berkampanye di luar jam kerja atau dengan izin cuti,” tambah Hasan.
Dalam sebuah video yang diunggah ke akun Instagram resmi Ahmad Luthfi pada Sabtu (9/11), Prabowo terlihat berdiri bersama pasangan calon tersebut.
Dalam pesannya, Prabowo mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk memilih Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, dengan menekankan pengalaman dan dedikasi mereka.
“Saya percaya bahwa Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen adalah dua tokoh yang tepat untuk memimpin Jawa Tengah. Mereka sudah lama mengabdi di provinsi ini,” kata Prabowo.
(sumber: fajar)