Menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, Ali Masykur Musa, aliran sesat yang mengatasnamakan Islam di Indonesia muncul karena bangsa ini sudah enggan bicara agama.
“Munculnya aliran sesat karena pemerintah menganggap agama urusan masing-masing. Ulama kurang responsif. Disamping itu, kita lagi genit-genitnya bicara politik, demokrasi, dan kehidupan baru. Tidak mau lagi bicara agama,” kata Ali, di Jambi, beberapa waktu lalu.
Ali Masykur mengatakan, karena sibuk dengan dunia politik, akibatnya muncul mereka yang tengah mencari jati diri terjebak ke dalam sebuah ajaran yang menyesatkan. Generasi muda yang semestinya mendapatkan pemahaman yang terang mengenai Islam justru bergeser kepada ajaran-ajaran yang mengingkari Islam. Bahkan tidak sedikit pula berujung pada tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Ia mencontohkan, banyak kalangan mahasiswa yang belajar agama dan tinggal di masjid-masjid, justru mendapatkan pengajaran yang keliru oleh mereka yang minim ilmu ke-Islamannya. Bahkan ada pula yang sengaja memikat generasi muda dengan kedok agama dan memberi kemudahan-kemudahan namun tujuannya beda.
Ia berharap agar ulama NU proaktif memberikan pemahaman tentang ajaran Islam “ahlulsunah waljamaah” kepada masyarakat dalam kegiatan dakwahnya. Kepada ISNU agar turut berperan memberikan pemahaman yang sama melalui kegiatan keilmuan. Begitu juga badan otonom NU lainnya seperti GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, dan PMII
Meski demikian, faktanya banyak ulama, pergerakan dakwah dan juga kajian-kajian keislaman non-pemerintah yang bersungguh-sungguh berjuang dan melandaskan pemikiran dan pemahaman berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman yang shahiih. Banyak dari mereka yang berjuang tidak hanya di tanah air sendiri, tetapi juga membantu saudara-saudara seiman di negeri Muslim lainnya, berbeda dengan mereka yang hanya diam dan terkesan acuh melihat kebobrokan iman di negeri ini. WAllaahu’alaam.(DS)