Eramuslim.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka ambruk cukup parah setelah pada perdagangan kemarin berkubang di zona merah. Kondisi pelemahan ini di tengah stabilnya USD terhadap yen.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka berada pada level Rp13.602/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah jauh memburuk dibandingkan posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp13.533/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, pada sesi pembukaan berada di level Rp13.595/USD atau ambles dari posisi perdagangan kemarin di level Rp13.555/USD. Sementara, pada pukul 10.00 WIB bergerak jauh melemah ke level Rp13.608/USD dengan kisaran harian Rp13.584-Rp13.615/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di awal perdagangan pada pukul 10.03 WIB ke posisi Rp13.604/USD atau hancur lebur dari penutupan sebelumnya Rp13.552/USD dengan kisaran level Rp13.550-Rp13.605/USD.
Data dari Limas berada di level Rp13.598/USD atau jauh memburuk dari posisi kemarin di level Rp13.565/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Kamis (8/2/2018), USD stabil mendapatkan angin segar dari kenaikan dari kelemahan euro dan imbal hasil AS yang lebih tinggi. Namun, dibatasi oleh kekhawatiran tentang volatilitas pasar saham baru-baru ini.
USD terhadap enam mata uang saingan utama, USD stabil di level 90,267, dengan tingkat tertinggi dalam dua pekan. Euro sedikit lebih tinggi pada hari ini di level 1,2268 per USD, tidak jauh dari titik terendahnya dalam semalam di level 1,2246 dan jauh berbeda dari level tertingginya dalam tiga tahun di posisi 1,2538.
“USD menguat di seluruh mata uang, karena euro baru-baru ini terlalu kuat, dengan terlalu banyak harapan tentang normalisasi kebijakan awal Bank Sentral Eropa, dan investor sekarang melepaskan posisi tersebut,” kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities di Tokyo.(kl/ito)