eramuslim.com – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Renanda Bachtar menilai Partai Gerindra tidak akan bergabung dengan Koalisi Perubahan setelah pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sebab, hasil dari pertemuan kedua ketua umum parpol tersebut telah sepakat untuk saling menghormati pilihan masing-masing parpol di Pemilu 2024.
“Kalau Anies kan sudah jelas Capres yang didukung koalisi partai yang telah memenuhi threshold 20 persen dan mengusung tema ‘Perubahan’. Kalau Pak Prabowo menjadi Capres usungan Gerindra yang selalu memuji program dan kebijakan pak Jokowi. Tentu Pak Prabowo lebih dekat dengan tema ‘Lanjutkan’,” kata Renanda saat dihubungi merdeka.com, Senin (6/3).
Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS diketahui tengah menjajaki Koalisi Perubahan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Sementara, Partai Gerindra resmi mengusung Prabowo sebagai capres dan berkoalisi dengan PKB.
“Bagaimana jalannya mau nyeberang jadi Cawapres Anies dan mengusung Perubahan?” Imbuhnya.
Menurut Renanda, pertemuan Surya Paloh dan Prabowo hanya silaturahmi balasan. Menurut Renanda, pertemuan tersebut akan banyak membahas soal Pemilu 2024 termasuk sistem pemilu yang tengah digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Pertemuan itu dalam rangka membalas kunjungan Gerindra ke NasDem yang cukup lama tertunda. Persisnya apa saja yang dibicarakan kami tidak tahu, yang pasti tentu juga membahas isu-isu seputar Pemilu 2024 termasuk wacana sistem pemilu terbuka, tertutup, wacana penundaan Pemilu dan lainnya,” kata Renanda.