Ketika itu, lanjut Gatot, ada kebijakan bahwa senjatanya diberikan kepada kepolisian, kemudian amunisi 40 x 46 mm disimpan di Mabes TNI. Amunisi ini.
Menurut Gatot, amunisi 40 x 46 mm bisa menjangkau jarak 400 meter. Di atas udara bisa meledak dan saat jatuh juga meledak. Karena dinggap sangat berbaya, maka amunisi itu disimpan di Mabes TNI.
Namun Gatot heran lantaran pada tahun 2019, Polri kembali memasok ribuan amunisi dari luar negeri. Amunisi itu datang pada tanggal 11, 19 dan 22.
Tak hanya itu, Badan Intelijen Strategis (Kabais) juga merekomendasikan agar amunisi yang ada di gudang persenjataan TNI dikeluarkan dan diberikan kepada Polri menjelang penetapan Pilpres 2019 yang dilaksanakan pada 22 Mei mendatang.
“Kemudian kemarin, kalau tidak salah pada tanggal tanggal 22 April, Kabais merekomendasi semua yang di gudang TNI itu dikeluarkan diberikan kepada Kepolisian,” kata Gatot.
“Saya jadi bingung juga latar belakangnya apa kan? Tetapi kalau kita berpikir positif, ya boleh-boleh saja ndak ada masalah,” tambahnya.
Kebijakan itu menimbulkan pertanyaan. Sebab, kebijakan itu membuat TNI kekurangan amunisi karena diberikan ke Polri.
“Kalau perang declare saja, polisi jadi kombatan. Tapi dalam kondisi seperti ini perlu dipertanyakan, ada situasi apa? Situasi ini saya gak tahu,” tegas Gatot.
“Kalau dalam kondisi perang, yang enak kan TNI. Tinggal diclair saja bahwa Kepolisian jadi kombatan,” pungkas Gatot.
Berikut pernyataan Gatot Nurmantyo soal perintah Kabais mengeluarkan amunisi di gudang TNI dan diberikan kepada Polri yang terekam pada menit ke- 21:43 di bawah ini:
[psid]
AKAN TERBIT… HOLLYWOOD UNDERCOVER, Eramuslim Edisi 3 Revisi. Mengurai gurita rahasia Zionisme dibalik tirai produksi Film2 Hollywood. Akan terbit insyaAllah ditanggal 25 Mei 2019. Harga PreOrder Rp 85.000/eks (belum tmsk ongkir) Pemesanan ke WA/SMS di 085811922988 dengan menyebutkan Nama pemesan, dan alamat kirimnya, agar kami bisa tawarkan. Pesan sgera agar kami catatkan pemesanannya… Wassalamu alaikum wr wb