eramuslim.com – Pertempuran antara Israel dengan Hamas memang menyita perhatian dunia. Banyak yang geram dengan tindakan Israel yang terus menerus membombardir Gaza, dengan menargetkan anak-anak.
Banyak dari berbagai pihak dan negara membela serta mendukung kebebasan Palestina. Termasuk Indonesia, sangat mengecam tindakan Israel dan berharap Palestina segera bebas dari hantaman bom Israel.
Salah satu tindakan unik yang dilakukan netizen Indonesia untuk membela Palestina yaitu dengan cara menyerang tentara Israel lewat media sosial. Netizen Indonesia berbondong-bondong menyerang mereka, hingga tentara Israel disebut terkena tekanan mental.
Kabar ini rupanya disambut baik oleh Ustaz Khalid Basalamah. Kata Ustaz Khalid, ketika netizen Indonesia menyerang tentara Israel lewat media sosial itu sangat bagus.
“Sebagian orang Indonesia menyerang medianya tentara Israel, kalian pembunuh, kalian teroris, sebenarnya kalian begini kemudian mereka terganggu dengan itu, itu bagus banget jempol” ujar Ustaz Khalid, dikutip dari tayangan YouTube dha dhon, Senin, 4 Desember 2023.
“Itu luar biasa. Lakukan terus jangan berhenti, lebih dahsyat lagi enggak apa-apa. Biarin sampai nangis-nangis,” imbuhnya.
Belakangan ini memang istilah ‘julid fi sabilillah’ sedang ramai diperbincangkan. Hal ini lantaran banyak komentar-komentar pedas yang ditujukan untuk tentara Israel.
Tentara Israel itu pun sampai kena mental dan membuat klarifikasi agar netizen Indonesia tidak berbuat demikian. Dari sisi hukum, memang sebagai umat manusia di larang untuk mencela. Namun untuk soal ini, kata Ustaz Khalid, tidak melarangnya dan menyebut itu tindakan bagus.
“Bagus. Saya baru tahu kalau ada yang seperti ini. Berarti Antum bisa berperang melawan tentara Israel walaupun tidak ketemu langsung kan. Dan ini makin membuktikan bahwasanya mereka pengecut,” ungkap Ustaz Khalid.
“Baru diserang lewat media saja sudah cengeng. Saat sekarang, memang kita boleh menggunakan apa saja, cara apa saja untuk memerangi dan melawan mereka. memang sudah harus begitu. Mereka (Israel) tidak pernah peduli terhadap darah yang tertumpah. Bahkan mereka mengistilahkan teroris kepada anak-anak kecil dan perempuan,” sambungnya lagi.
(Sumber: Viva)