Neno Warisman Sebut Terorisme Adalah Tarian Sihir, Ini Alasannya

Dalam pembicaraannya, Neno lantas menyinggung pemerintah yang menurutnya jarang mau mendengar rakyat.

Menurutnya, negara itu ibaratkan rumah, di mana pemerintah adalah orang tua dan rakyat adalah anak.

“Jadi saya lebih mengatakan bahwa kalau pemerintah gitu yah, mau melihat kepada rumah keluarga kecil saja: ada orang tua, ada anak. Itulah pemerintah itu orang tua, bapak, ayah. Pemerintah itu ayah, rakyat itu anak,” ungkapnya.

Neno memberi contoh kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan mimpi perintah untuk menyembeli anaknya.

“Ibrahim a.s mendapat mimpi hebat, mimpi besar harus menyembeli, lalu apakah Ibrahim langsung menyembeli, kan nggak. Dia bertanya karena dia percaya bahwa anaknya, walapun kecil, 10tahun, tapi dia udah punya pendapat sendiri. Ditanya, ‘bagaimana menurutmu, wahai Ismail, kalau..’ Sekarang kita rindu Pemerintah yang nanya,” ujar Neno.

Ia melanjutkan bahwa pemerintah sekarang beberapa kali mengambil keputusan tanpa bertanya ke masyarakat dulu.

“Mau bikin ini nggak nanya, mau impor segala macam yah berjuta-juta ton beras nggak nanya ama petani. ‘Petani lagi apa? Lagi sedih, lagi hama, udah gini nggak bisa,'” katanya.

Menurutnya, sikal pemerintah yang seperti itu adalah salah satu bentuk kejahatan.

“Dan itu sebuah kajahatan juga, yah?” tanya Haikal Hassan.

“Kejahatan itu,” balas Neno. [Suaracom]