Negara-negara muslim diharapkan dapat bersatu untuk memberikan dukungan terhadap bangsa Palestina dalam menghadapi ketertindasan dan kekejaman yang dilakukan oleh zionis Israel. Selain itu, negara muslim diminta untuk senantiasa berhati terhadap kegiatan Israel yang selalu memprovokasi.
Hal itu diungkapkan oleh Sekjen NGO’s Union Supporting Palestinians Right Dr. Zahra Mustafawi dalam Konferensi Internasional tentang Palestina, di Wisma Makara, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/5).
“Kalau semua bersatu akan menjadi kekuatan yang sulit dipecah-belahan, ” ujarnya.
Ia menuturkan, hari ini zionis Israel merayakan 60 tahun kekejian yang telah mereka lakukan terhadap bangsa Palestina, meskipun sejatinya Palestina ini menjadi tanah suci bagi semua agama, tetapi akibat agresi yang dilakukan Israel banyak warga tanah suci ini tertindas dan mati syahid, kehilangan rumah, bahkan diusir dari tanahnya sendiri.
Zahra mengakui bahwa organisasi anti-Israel, anti zionisme dan sejenisnya yang mendukung Palestina jumlahnya didunia jumlah cukup signifikan, namun tetap membutuhkan sebuah organisasi yang dapat menyatukan langkah tersebut.
“Alhamdulillah, kita telah membentuk persatuan LSM yang mendukung bangsa Palestina di tingkat internasional, melalui kerjasama ini, kita akan membangun jaringan internasional Insya Allah dapat menjalankan tugas-tugas kemanusiaan itu, ” ujarnya.
Ia menyatakan, perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina melawan zionis Israel tidak terlepas dari kehendak Allah SWT, hal tersebut pernah diutarakan Imam Khomeini yang mengatakan, bahwa kemenangan kaum muslim yang tertindas sangat tergantung pada kesatuan umat dan dalam perlawanan mereka bergantung pada Tuhan, dan pencarian keadilan adalah perjuangan sepanjang masa.(novel)
Zahra menambahkan, negosiasi damai yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional justru telah menginjak-injak hal perlawanan Palestina, akhirnya rakyat melakukan perlawanan dengan hany mengandalkan kekuatan Ilahiah, sebagaimana ajaran Imam Khomeini.
Namun, lanjutnya, kerjasama di antara para pencinta kemerdekaan dan pendukung perdamaian di Palestina menjadi semangat untuk terus berjuang.(novel)