Jakarta—Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membuka acara National Summit 2009 yang digelar di Hotel Bidakara, hari ini. Kegiatan ini akan diselenggarakan selama tiga hari ke depan dengan mengusung tiga isu utama: ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan polhukam.
Sebanyak 1.400 orang dari berbagai lapisan pemerintahan akan menghadiri kegiatan ini. Di antaranya adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengusaha, akademisi dan pimpinan media.
National Summit 2009 yang bertema "Mewujudkan Indonesia Sejahtera, Adil dan Demokratis"
adalah rapat akbar pertama yang diadakan oleh Kabinet Indonesia Bersatu II. Kegiatan ini adalah penajaman program 100 hari yang telah disusun dengan meminta masukan publik, yaitu salah satunya dari para stakeholder.
Dalam kegiatan ini, para menteri akan memaparkan program 100 hari yang telah disusunnya.
“Tiap-tiap kementerian akan membawa program masing-masing dan meminta pendapat kepada publik atau pihak terkait untuk mematangkan program tersebut,” kata Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa.
Selain mendapatkan masukan dari stakeholders bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, serta hukum dan reformasi birokrasi, National Summit juga bertujuan untuk memperluas ownership dari program pemerintah selama 5 tahun ke depan dan mensukseskan program pembangunan 5 tahun ke depan dan program quick wins.
Setelah pembukaan, National Summit akan dilanjutkan dengan sidang komisi selama dua hari. Untuk bidang ekonomi, sidang komisi akan terdiri atas enam komisi yaitu pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, energi, pengembangan UKM, revitalisasi industri dan jasa serta transportasi. Sementara bidang Kesra terdiri atas lima komisi yakni kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, kesehatan, pendidikan, dan perubahan iklim. Polhukam juga lima komisi yakni pemantapan otonomi daerah, pelayanan publik dan reformasi birokrasi, tata kelola yang baik dan pemberantasan korupsi, reformasi hukum dan HAM serta pemberantasan terorisme.
Sidang komisi tersebut akan dilakukan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, yang akan dimulai setelah pembukaan National Summit 2009 oleh Presiden SBY.
Pada hari terakhir, Sabtu (31/10/09), agenda National Summit hanya berisi laporan penanggung jawab kegiatan, yaitu Wapres Boediono, mengenai hasil pertemuan. Laporan ini disampaikan kepada Presiden SBY di Istana Negara.
Di sisi lain, pengamanan super ketat dilakukan oleh unsur TNI dan Polri dalam National Summit kali ini. Puluhan polisi dan TNI bersenjata laras panjang terlihat berjaga-jaga di setiap sudut Hotel Bumi Karsa Bidakara sebagai tempat diadakannya pembukaan kegiatan tersebut. Pemandangan ini sama seperti ketatnya pengamanan saat pelantikan presiden di gedung DPR pekan lalu (20/10/09). Tak pelak, sejumlah ruas Jalan Gatot Subroto yang biasanya macet semakin bertambah macet dengan hadirnya kendaraan pengamanan para TNI dan Polri di sekitar hotel tersebut.
Setidaknya, ada tiga ruas jalan yang akan mengalami sistem buka-tutup jalur yakni Jalan Pancoran dari arah Warung Buncit menuju Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said mengarah Mampang dan di traffic light Kuningan dari arah Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Cawang.
(Ind/berbagai sumber)
foto: detik