Narkoba Salah Satu Bentuk Intervensi Cina Komunis di Indonesia

china narkobaEramuslim.com – Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menerima penyematan ikat pinggang, topi, dan tongkat, sebagai penghargaan dari masyarakat empat kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Pulau Samosir, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Humbahas, di kantor Kabupaten Tobasa, Balige, Sumatera Utara, Sabtu (28/5).

Penghargaan itu diberikan sebelum Oesman Sapta menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR.

Sosialisasi itu merupakan kerjasama MPR dengan Kodam I Bukit Barisan. Hadir dalam sosialisasi ini Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung, Bupati Tobasa Darwin Siagian, anggota DPD Rizal Sirait sebagai pembicara sosialisasi Empat Pilar MPR.

“Dengan penghargaan ini, saya sekarang benar-benar jadi orang Batak,” kata Oesman sebelum memberi pengantar sosialisasi Empat Pilar MPR Ri yang diikuti masyarakat dari empat kabupaten itu.

Dalam paparan sosialisasinya, Oesman Sapta mengingatkan soal bahaya narkoba sebagai salah satu bentuk intervensi asing ke Indonesia.

“Sekarang ini masuk narkoba ke Indonesia dari segala penjuru. Narkoba ini untuk menghancurkan generasi muda,” katanya.

Menurut Oesman yang akrab disapa Oso, setelah Indonesia merdeka ada candu untuk merusak pikiran anak bangsa. Namun, pada waktu itu, masyarakat bisa meredam karena masih kuatnya rasa kebangsaan dan nasionalisme. “Tapi sekarang sudah timbul rasa ketidaknyamanan dari para orang tua karena rasa kebangsaan mulai runtuh dengan adanya intervensi dari luar termasuk budaya asing dan narkoba,” katanya.

“Intervensi itu mau mengkoyak-koyak bangsa Indonesia. Ada oknum-oknum yang dimanfaatkan asing untuk mengadu domba sesama anak bangsa, baik antar agama, antar suku. Narkoba adalah salah satu bentuk intervensi asing itu,” tambahnya.

Karena itu, lanjut Oso, MPR terus menerus mensosialisasikan Empat Pilar. “Tapi tidak cukup kalau hanya MPR. Semua pihak harus terlibat,” pungkasnya.(jk/rmol)