Nama “Kabinet Kerja” Sebaiknya Diganti Jadi “Kabinet Kerja Sekenanya”

kabinet-jokowiEramuslim.com – Gelombang protes terkait rencana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang akan memungut dana ketahanan energi (DKE) dari penjualan bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar, semakin menguat.
Pengamat politik Tarli Nugroho mempertanyakan kebijakan Sudirman Said itu. “Ketahanan energi macam apa sebenarnya yang dimaksud oleh Menteri ESDM itu?” tulis Tarli Nugroho di akun Facebook.
Tarli pun membeberkan sepak terjang Kabinet Kerja Rezim Joko Widodo yang mementingkan pencitraan tanpa konsep dan kebijakan yang jelas.
“Jika diingat, ini masih pemerintahan yang sama yang di bulan pertamanya dulu juga pernah mencetak kartu-kartu berlabel mentereng. Padahal program dan anggarannya belum pernah dibahas dalam APBN; dan sejumlah menterinya bisa seenaknya memberikan penjelasan, yang juga sekenanya dan saling bertentangan satu sama lain, mengenai asal dana dari penerbitan kartu-kartu tersebut,” tulis Tarli.
Kata Tarli Nugroho, Pemerintahan Jokowi-JK, termasuk anggota kabinet, tanpa ada konsep yang jelas dan hanya mementingkan pencitraan. “Cari simpati dulu, urusan belakangan. Ngomong dulu, akali aturan kemudian. Begitulah sepertinya cara kerja pemerintahan saat ini,” ungkap Tarli.
Tarli menegaskan, dalam reshuffle kabinet, sebaiknya Presiden bukan hanya mengumumkan perubahan nama sejumlah menteri, tapi juga mengumumkan perubahan nama kabinetnya, dari semula “Kabinet Kerja” menjadi “Kabinet Kerja Sekenanya”.
“Nama baru itu lebih mewakili nilai kejujuran, persis anjuran yang disampaikan Presiden dalam peringatan Maulid Nabi kemarin,” sindir Tarli Nugroho.(ts/pm)