Najwa: Debat Terakhir Pilpres 2024 Seperti Acara Sarasehan

 

Najwa Shihab (IST)

eramuslim.com –  Pada debat pamungkas Pilpres 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (4/2/2024) malam, Najwa Shihab, moderator acara Mata Najwa, menunjukkan kegelisahannya terkait kapasitas debat yang dihadirkan.

Najwa mempertanyakan sejauh mana ketiga Calon Presiden (Capres) mampu memberikan perbedaan pandangan yang substansial, mengingat sebagian besar gagasan yang diutarakan terkesan serupa.

Bahkan, Najwa melihat debat kali ini bagaikan acara Sarasehan yang kebanyakan saling setuju dan sependapat antar Capres.

“Gue mau jujur, ini debat atau Sarasehan yah. Tau gak sih yang aku catat itu, saya hanya meneruskan, sudah baik, saya sependapat, saya banyak setuju, ini kenapa semuanya main aman sih?,” timpalnya.

Najwa sontak menagih kegarangan para Capres sebagaimana yang ditampilkan pada debat sebelumnya.

“Mana kegarangan debat -debat sebelumnya, ini gua rasa nih pada takut blunder. Iya gak sih, karena kan sepuluh hari jelang pencoblosan,” Najwa menuturkan.

Menurut Najwa, seiring Pilpres yang semakin dekat, ketiga Capres cenderung bermain aman dan menunjukkan persetujuan terhadap banyak gagasan satu sama lain.

Hal ini membuatnya merasa bahwa Rakyat kesulitan melihat perbedaan substansial di antara ketiganya.

“Jadi semua Capres ini main aman, semuanya mau dibilang negarawan, jadi malah pamirsa, penonton, kita rakyat gak bisa lihat apa bedanya, saling setuju satu sama lain. Gak seru,” tandasnya.

Najwa menuturkan, debat Pilpres seharusnya menjadi panggung bagi ketiga Capres untuk secara tegas dan tajam menunjukkan perbedaan visi dan gagasan yang dimiliki.

Ia merindukan momentum debat yang dapat menyuguhkan diskusi yang lebih intens, di mana ketiganya tidak hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga secara kritis menanggapi pandangan lawan-lawannya.

Najwa Shihab berharap agar momentum debat dapat dijadikan panggung untuk menyajikan perbedaan pandangan yang jelas dan tajam, sehingga Rakyat dapat lebih mudah memahami pilihan yang mereka miliki saat memilih pemimpin negara dalam Pilpres mendatang. (sumber: fajar)

Beri Komentar