Eramuslim.com – Ketua DPP Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf mengatakan usulan penunjukan dua Jenderal Polisi untuk menjabat sebagai Penjabat (PJ) Gubernur di Jawa Barat dan Sumatera Utara akan menimbulkan kesan kontraproduktif. Sebab, salah satu calon Wakil Gubernur dari Jawa Barat berasal dari instansi kepolisian. Dia adalah Irjen (purn) Anton Charliyan yang berpasangan dengan TB Hasanuddin.
“Menjadi kurang elok lagi di Jabar ada cawagub dari Kepolisian. Apakah tidak justru menimbulkan kesan kontraproduktif penunjukan Plt tersebut?,” kata Muzamil saat dihubungi, Jumat (26/1).
Selain itu, usulan tersebut akan menimbulkan rasa kekhawatiran masyarakat ketika Pilkada di daerah itu berlangsung. Padahal, kata dia, Pilkada di dua tempat itu cukup kondusif.
“Ada kesan kekhawatiran yang berlebihan Pemerintah Pusat terhadap fenomena Pilkada Jawa Barat dan Sumatera. Padahal selama ini Pilkada di Jawa Barat dan Sumatera cukup terkendali,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR ini.
Muzamil menyarankan agar hal tersebut itu dikembalikan pada format awal yakni mengangkat pejabat Kemendagri menjadi PJ Gubernur. “Maka sebaiknya dikembalikan saja kepada tradisi yang normal selama ini, Plt dari Aparat Kemendagri,” ujarnya.
Irjen M Iriawan diusulkan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat dan Irjen Martuani Sormin sebagai PJ Gubernur Sumatera Utara. Namun hingga kini masih menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ya tadi dalam pengarahannya Bapak Wakapolri menyampaikan bahwa ada dua perwira tinggi Polri yang dipercaya untuk memimpin sementara dua wilayah Provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara,” kata Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di Aula PTIK/STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1).