Muslim Indonesia Harus Tingkatkan Kualitas, untuk Kemajuan Islam

Jumlah umat Islam dunia yang mencapai 20 persen dari total 6 miliar penduduk dunia, ternyata tidak seimbang dengan peranan kaum muslim dalam perkembangan peradaban dunia. Karena itulah, setiap muslim harus terus berusaha meningkatkan kualitas diri. Demikian diungkapkan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, dalam tausiyahnya pada acara Penutupan Festival Maulid Nusantara (FMN) 3, di Jakarta Islamic Centre (JIC), Kamis(20/3).

Jimly juga mengingatkan, agar umat muslim Indonesia tidak terlena dengan kekayaan alam yang dimiliki, karenanya peningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting. Terlebih lagi, jumlah umat muslim di Indonesia adalah kaum muslim dengan jumlah terbesar di dunia. Tetapi ironisnya, Indonesia belum menyumbangkansesuatu yang berartidalam perkembangan peradaban Islam.

“Negeri-negeri muslim zaman sekarang ini rata-rata berada di wilayah yang kaya sumber daya alam. Tetapi mengutip apa yang dikatakan Joseph E. Stiglitz mengenai hubungan sumber daya alam dengan sumber daya manusia, bila suatu negeri kaya akan sumber daya alam tetapi miskin sumber daya manusianya, maka sumber daya alam tidak akan menjadi berkah. Sebaliknya, itu akan menjadi bencana. Inilah kutukan sumber daya. Nah, ini tantangan kita, " ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Jimly mengutip pernyataan Jimmy Carter bahwa pada saat ini ada tiga negara yang menjadi pusat perkembangan agama. India merupakan negara dengan jumlah pemeluk agama Hindu terbanyak. Amerika Serikat adalah negara dengan populasi agama Kristen terbesar. Dan Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Banyak ahli memperkirakan nanti di Abad 22 akan datang suatu zaman di mana pusat pertumbuhan ekonomi akan bergeser ke Asia pasifik.

Oleh karena itu, lanjutnya umat muslim Indonesia harus terus meningkatkan kualitas diri, sebab apabila Indonesia bisa berhasil, maka Insya Allah akan menjadi contoh bagi umat muslim dunia.

"Seperti tuntunan Islam, tuntut dan cintailah ilmu. Karena dengan ilmu, sumber daya alam yang kita miliki tidak akan menjadi bencana dan kutukan bagi kita, namun menjadi karunia Allah yang berkah, ” imbuh mantan Anggota Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Jakarta Islamic Center yang dibangun oleh Mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sutiyoso di tempat yang dahulu merupakan tempat maksiat, setiap tahunnya menyelenggarakan Festival Maulid Nusantara, acara budaya untuk memperingati Hari Lahir (Maulid) Nabi Muhammad SAW.

Acara yang melibatkan umat muslim dari berbagai daerah di Indonesia ini mempertunjukkan kegiatan dalam diperingatanMaulid Nabiyang dirayakan di berbagai Provinsi di Indonesia. Selain Jimly dan Pendiri JIC, Sutiyoso, dalam acara bertema “Membangun Keteladanan Umat Menuju Peradaban Islam” ini hadir juga Wakil Gubernur DKI Jakarta H.Prijanto dan budayawan Mochtar Jazir ASP. (novel/mk.ol)