Muncul Spanduk ‘Tegakkan Khilafah’, Munarman Minta Tindakan Fitnah Disetop

Tanggapan Munarman

Menanggapi hal itu, Munarman menyebut ada pihak yang ingin mengaitkan terorisme dengan FPI. Munarman kemudian menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf AS.

“Kalau kita gunakan teori rekonstruksi sosial dan teori hegemoni, mereka akan terus-menerus secara berkelanjutan menciptakan fakta-fakta buatan sesuai dengan tujuan yang hendak mereka capai, yaitu memfitnah FPI dan saya agar terkait dengan terorisme. Ingat, dulu Nabi Yusuf AS juga difitnah berulang kali, dan dengan menggunakan fakta yang diciptakan dan direkayasa,” tutur Munarman dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (6/4/2021) malam.

“Fakta rekayasa pertama terhadap Nabi Yusuf AS adalah dengan melumuri bajunya dengan darah kambing lalu disiarkan berita bohong bahwa Nabi Yusuf dimakan serigala. Fakta kedua yang direkayasa adalah dengan menjebak Nabi Yusuf AS di dalam kamar lalu difitnah dan disiarkan bahwa Nabi Yusuf pelaku asusila. Begitulah cara-cara rekonstruksi sosial dan hegemoni dilakukan secara terus-menerus dan berlanjut,” sambungnya.

Munarman meminta agar fitnah-fitnah terhadapnya dihentikan. Munarman kemudian mengingatkan pertanggungjawaban atas perbuatan setelah kematian nanti.

“Saya hanya bisa menasihati, hentikanlah cara-cara kotor seperti itu. Kita semua ini nanti pasti mati dan pasti akan dipertanggungjawabkan perbuatan-perbuatan kotor seperti itu,” ujarnya.

Munarman lalu meminta penyelenggara negara mengubah paradigma dan memenuhi hak-hak rakyat.

“Ubahlah paradigma dan cara berpikir dalam menyelenggarakan negara. Berikanlah kepada rakyat hak haknya. Penuhilah hak-hak rakyat agar tidak menjadi penyesalan di kemudian hari,” ujarnya. [Gelora]