Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman SHM mempertanyakan jilbab yang dipakai oleh istri mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat (PD) Muhamad Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.
Munarman mempertanyakan, apakah Neneng memang sudah sejak lama berjilbab sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
“Kami protes sekaligus mempertanyakan. Setiap perempuan yang berurusan dengan hukum, termasuk Neneng, selalu terlihat berjilbab. Sebelumnya, Apriyani supir maut yang ditangkap juga pakai jilbab, begitu ditetapkan sebagai tersangka. Padahal kesehariannya tidak pakai jilbab,” tandas Munarman kepada tribun, Rabu (13/6).
Munarman kemudian mengimbau kepada siapapun juga untuk tidak menggunakan pakaian muslim, hanya ketika berurusan dengan hukum. Seolah-olah busana muslim yang dikenakan, hanya untuk menutupi atas kasus hukum yang sedang dihadapi.
“Kalau memakainya (busana muslim) sejak sebelum berurusan dengan hukum, itu lain soal. Tapi ketika datang ke penegak hukum, KPK misalnya, tiba-tiba saja pakai busana muslim, ini pelecehan namanya,” tegasnya.
“Busana muslim, seakan hanya untuk menutupi kelakukannya saja. Padahal, belum tentu kesehariannya memakai busana muslim. Atau mungkin, yang memakai busana muslim itu baru sadar setelah terkena kasus hukum? Apakah Neneng pakai jilbab saat tertangkap atau memang sebelumnya sudah pakai?” Munarman mempertanyakan.
Sebelumnya, Nneng Sri Wahyuni. Istri M Nazaruddin terlihat tiba di gedung KPK mengenakan berbaju muslim. Neneng selain memakai jilbab, sebagian mukanya juga ditutupi dengan kerudung.(fq/tribun)