Eramuslim.com – Ketua Tim Peduli Covid-19, MUI Ikhsan Abdullah tak setuju apabila tempat ibadah ditutup selama pandemi Covid-19. Menurut dia, tempat ibadah harusnya dijadikan tempat untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait bahaya Covid-19.
“Nah salah satu juga yang ingin saya sampaikan di sini bahwa kemarin ada isu untuk menutup tempat-tempat ibadah, saya kira ini juga kurang tepat juga. Justru di sana itu tempat berkumpulnya masyarakat, justru harusnya dijadikan sentra bagi penyuluhan, bagi edukasi, bagi pendidikan untuk memutus mata rantai Covid,” kata Ikhsan dalam diskusi daring dengan Tema ‘Solidaritas Melawan Pandemi’, Sabtu (26/6).
Semestinya, pemerintah memberikan sejumlah fasilitas yang memang diperlukan oleh masyarakat seperti tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun, hand sanitizer, masker serta APD.
“Nah kemudian juga yang hadir di sana yang datang disana itu diperketatlah menggunakan protokol kesehatannya. Sehingga di sana pun sekaligus melakukan sosialisasi. Jadi jangan sangat mudah mengatur tutup saja. Nah ini juga enggak bijaksana ya. Karena kita juga tidak tahu ini, pandemi sampai kapan,” ujarnya.
BACA: Brunei Bebas Corona, Rahasianya Ada di Masjid (1)
“Jadi kalau misalkan semua ditutup, tempat ibadah ditutup, lalu terus bagaimana, nah itu sebuah pertanyaan besar. Tapi kalau tidak juga, penanganan tidak maksimal main-main ya, ada yang pakai masker ada yang tidak bahaya juga, apalagi di zona merah,” sambungnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat untuk saling bahu-membahu dalam menangani masalah Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
“Nah saya kira, mari waktunya bersama-sama masyarakat bahu-membahu ya mengevaluasi lagi bagaimana sih mengatasi,” tutupnya. [rnd]