eramuslim.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis, memberikan pandangan terkait perbedaan awal Ramadan 1445 H tahun ini.
Menurut Cholil, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan perbedaan dalam memulai puasa maupun perayaan lebaran.
“Saya yakin masyarakat sdh terbiasa dg perbedaan memulai puasa ataupun berlebaran,” ujar Cholil dalam keterangannya di aplikasi X @cholilnafis (10/3/2024).
Tahun 2024 ini, lanjut Cholil, awal Ramadan kembali menunjukkan perbedaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini sepertinya memulai Ramadhan ada yg berbeda tapi insya Allah lebarannya bareng,” tukasnya.
Meskipun demikian, Cholil memprediksi bahwa lebaran tetap akan bersamaan, mengingat keinginan masyarakat untuk merayakan hari yang sakral ini secara bersama-sama.
“Mulailah Ramadan kita sesuai keyakinan masing-masing dengan tetap berupaya khusyuk dan penuh keimanan,” tandasnya.
Seperti diketahui, jelang bulan suci Ramadhan 1445 H, berbagai organisasi Islam di Indonesia telah menetapkan prediksi awal puasa yang berbeda-beda.
Berdasarkan kalender Islam Hijriah 2024 yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal puasa Ramadhan dijadwalkan dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024.
Sementara pada Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) memprediksi awal puasa Ramadhan 1445 H juga jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Prediksi ini didasarkan pada pengamatan posisi hilal dari sisi tinggi dan elongasinya, sebagaimana dikutip dari laman resmi NU Jombang.
Adapun Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H pada Senin, 11 Maret 2024.
Keputusan ini diambil dengan metode hisab Wujudul Hilal Hakiki. Penetapan awal puasa Ramadhan 1445 H oleh Muhammadiyah tertuang dalam Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada 12 Januari 2024.
(Sumber: Fajar)