MUI Siap Bantu Labelisasi Halal bagi Umat Islam di Taiwan

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin menyatakan MUI siap membantu umat Muslim Taiwan yang akan berkonsultasi terkait dengan labelisasi halal atas produk-produk makanan. "Kita akan siap menerima umat muslim Taiwan yang akan berkonsultasi soal labelisasi halal itu," kata Ketua MUI, KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Kamis (24/11).

Namun sejauh ini MUI belum mendapatkan surat permintaan dari umat muslim Taiwan itu secara resmi, katanya. "Utamanya kita akan memberikan standar labelisasi melalui lembaga fatwa. Jika umat muslim Taiwan itu tidak memiliki lembaga fatwa maka kita siap memfatwakannya," katanya.

Ia menambahkan, keinginan umat Muslim Taiwan untuk berkonsultasi dengan MUI, merupakan, kesadaran yang cukup bagus dan MUI sendiri akan terus melakukan advokasi standarisari produk makanan yang halal itu.

Dijelaskannya, MUI juga sudah menerapkan standarisasi di sebelas perusahaan produk makanan di Australia, dan lima perusahaan di Amerika Serikat (AS) serta sejumlah lain di negara-negara Eropa. "Jika mereka tidak mengikuti standarisasi yang dikeluarkan MUI itu, maka kami tidak akan memberikan pengakuan," papar dia.

Seperti diketahui, umat Islam Taiwan akan berkonsultasi dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait labelisasi halal atas produk-produk makanan di negara berpenduduk 23 juta itu, seperti diungkapkan Sekjen Asosiasi Muslim China Taiwan, Salahudin Ma Chao-Yen, di Taipei, hari Minggu kemarin.

Muslim di Taiwan berjumlah antara 15.000 hingga 16.000 jiwa dan tempat ibadah berupa masjid di negara tersebut hanya berjumlah empat unit. Mayoritas penduduk Taiwan beragama Buddha dan Tao yang mencapai sekitar 60 persen. Selebihnya campuran dari Kristen, Katolik dan lainnya.

Namun, dinamika kehidupan umat Islam di Taiwan, setelah Indonesia mengirim 80.000 tenaga kerja, menjadi lebih bergairah, terutama berkaitan dengan munculnya sejumlah restoran. (dina)