Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat George Bush ke Indonesia. Penolakan itu terkait citra dan perlakuannya yang buruk terhadap umat Islam di dunia. Demikian Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma’ruf Amien di Jakarta, Kamis (9/11).
"Kita tahu tata krama bahwa tamu seharusnya dihormati dan disambut baik, tetapi kami lebih senang jika pemerintah tidak mengundang orang yang melukai umat Islam di dunia," ujarnya.
Menurutnya, MUI sebagai wadah dari para pimpinan umat Islam dapat merasakan bagaimana ketidaksenangan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, terhadap kedatangan Bush.
"Ketidaksenangan yang tulus dan tanpa provokasi itu merupakan hal wajar, jika melihat sepak terjang Bush selama ini, seperti invasi ke Irak dan Afghanistan, serta dukungannya terhadap Israel yang membunuhi warga Palestina dan Lebanon," paparnya.
Ma`ruf menegaskan, semestinya pemerintah mengundang para pimpinan negeri yang bersahabat dan menjalin hubungan baik duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi saja, bukan pemimpin negara yang senang merendahkan dan menekan negara dan bangsa lainnya.
Reaksi negatif terhadap Bush, ungkap dia, juga bukan hanya datang dari kalangan Muslim tetapi juga dari kalangan non Muslim, karena mereka juga memiliki hati nurani.
Bush dijadwalkan berkunjung ke Indonesia seusai menghadiri pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada 20 November di Vietnam yang merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke AS pada Mei 2005. (dina)