MUI Minta Pemerintah Jangan Baperan Dengan Kritik

Eramuslim.com – Menutup Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pertamanya, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan taujihat kebangsaan.

Salah satu substansi taujihat yang dikeluarkan MUI adalah mengharapkan pemerintahan Joko Widodo tidak alergi terhadap kritik dan pikiran berbeda setiap masyarakat.

Salah satu poin soal tidak alergi terhadap kritik itu juga mengulas soal bahwa tidak semua perbedaan pendapat adalah musuh yang harus ditolak.

“Sehingga masyarakat tidak alergi terhadap perbedaan pendapat dan tidak otomatis menjadikan pihak yang tidak sepaham dengannya sebagai musuh yang harus ditolak,” demikian poin kedua Taujihat kebangsaan MUI.

MUI juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk membangun kesatuan demi kepentingan bangsa. MUI berpandangan kesatuan nasional bisa dibangun tanpa menghilangkan ruang dialog.

MUI juga meminta masyarakat lebih proporsional dalam menanggapi setiap kebijakan dan kinerja pemeirntah. Dalam mengawal aktivotas politik pemerintah, masyarakat perlu mengapresiasi berbagai kinerja positif dan mengkritik setiap kebijakan yang tidak sesuai dengan landasan pemerintahan Indonesia.

“Yang positif diapresiasi dan didukung, sedangkan yang dirasa menyimpang disampaikan kritik dengan menggunakan saluran yang ada, memperhatikan aspek kepantasan, dan tetap mengedepankan persatuan bangsa,” demikian penjelasannya.

Berikut ini butir-butir taujihat Kebangsaan MUI yang dikeluarkan jelang penutupan Mukernas I MUI:

a. Mengembalikan semangat menyatu demi kepentingan bangsa, tanpa menghilangkan perbedaan pendapat yang ada melalui ruang-ruang dialog, bertemunya pemikiran yang berbeda, dan forum perjumpaan antar kelompok masyarakat yang berbeda. Sehingga masyarakat tidak alergi terhadap perbedaan pendapat dan tidak otomatis menjadikan pihak yang tidak sepaham dengannya sebagai musuh yang harus ditolak.