Di dalam grup itu, anggotanya tak hanya berusia dewasa, namun juga remaja. Hampir di setiap komentar atau status anggota grup itupun didominasi pernyataan vulgar dan tak senonoh, yang mengarah pada hubungan badan sesama laki-laki.
Namun setelah kasus ini menjadi pemberitaan di media massa, akun gay yang berada di FB maupun Twitter langsung hilang. Admin akun tersebut telah menghapusnya.
Terpisah, Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin, menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut. Jika terbukti menyimpang, pihak kepolisian akan langsung memprosesnya lebih lanjut.
“Kita sedang selidiki itu akun asli mereka atau hanya untuk penyesatan saja. Jadi tunggu penyelidikan dari kasatreksrim,” tandas Arif. (Rol)