Majelis Ulama Indonesia mendesak pemerintah Indonesia untuk memblokir situs YouTube yang memuat film "Fitna" buatan Anggota Parlemen Belanda Geert Wilders.
"Pemerintah harus memblokir itu (YouTube) karena akan mengganggu umat kerukunan dan risiko kemarahan umat akan semakin meluas, " ujar Ketua Fatwa MUI Ma’ruf Amin menanggapi peredaran film ‘Fitna’ ke Indonesia melalui situs internet tersebut.
Ma’ruf menyesalkan penggambaran Islam yang salah dalam film ‘Fitna", karena pembuatannya menbelokkan maknaayat-ayat jihad, ayat perang, yang seolah-olahmenggambarkan Islam itu kejam, padahal itu dimaksudkan pada keadaan perang.
"Mereka menghina Islam karena mereka tidak memahami Islam dengan benar. Ayat Al-Qur’an yang mereka sitir dalam film tersebut adalah ayat-ayat jihad di dalam perang bukan ayat-ayat damai, sehingga sangat tidak tepat, " tegasnya
Selain itu, Ma’ruf juga mendukung pemerintah untuk melakukan boikot terhadap produk-produk Belanda seperti yang dilakukan pemerintah Malaysia. Boikot itu, lanjut Ma’ruf sebagai bentuk protes keras Indonesia karena film buatan anggota parlemen Belanda itu telah mendeskreditkan Islam dan memberikan gambaran yang keliru soal Islam.
"Pemerintah Belanda jangan cuci tangan karena ini dampaknya meluas dan memancing kemarahan antarumat beragama. Pemerintah harus memprotes agar pemerintah Belanda menghentikan film itu, " tandasnya.
Film berdurasi 15 menit yang dibuat oleh Geert Wilders, anggota parlemen dari Freedom Party (Partai Kebebasan) Belanda ini di release Kamis (27/3) pekan lalu. Dalam film itu menampilkan 4 ayat Al-Qur’an, yaitu: QS Al-Anfaal(8):60, QS An Nisaa'(4):56, QS An Nisaa'(4):89 dan QS Muhammad(47):4. Dunia Barat bukan pertama kalinya menghina umat Islam, sebelumnya mereka juga pernah memuat gambar karikatur nabi Muhammad di dalam majalah beberapa kali. (novel)