Eramuslim – Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi, menyatakan akan menyampaikan 2 usulan penting dalam Konferensi Selamatkan Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, pada 11-13 April mendatang.
Pernyataan ini dilontarkan Muhyiddin usai bertemu Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun di Jakarta, Selasa (20/03).
“Pemerintah dan MUI sudah sepakat membantu Palestina all out meraih kemerdekaan sesuai dengan kesepakatan two state solution,” ujar Ketua Muhyiddin usai pertemuan.
Indonesia, kata Muhyiddin, akan mengusulkan pembentukan aliansi strategis baru antara negara-negara Islam, Uni Eropa, Rusia, Tiongkok, dan India.
Selanjutnya, Indonesia juga mengusulkan agar Amerika Serikat tidak lagi dilibatkan sebagai negosiator perdamaian.
“AS sudah tidak netral karena berpihak kepada Israel. Karena itu, AS tidak lagi mencukupi syarat sebagai pendamaian,” jelas Muhyiddin.
Dalam konferensi nanti, MUI juga akan menyerahkan donasi dari sejumlah provinsi di Indonesia kepada Pemerintah Palestina.
“Kami ingin bawa dan serahkan langsung kepada mereka walaupun jumlahnya tidak besar,” terang Muhyiddin.
Muhyiddin menegaskan Indonesia tetap tidak akan mengakui Israel sampai Palestina meraihkan kemerdekaan.
Selain dirinya, Muhyiddin menyampaikan delegasi Indonesia akan diwakili Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAP) Din Syamsuddin, Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir, dan sejumlah tokoh. (aa/ram)