Muhammadiyah Tidak Diizinkan untuk Melaksanakan Salat Id di Beberapa Tempat, Lukman Simandjuntak: Begitulah Kaum NKRI Harga Utang

Kepribadian Muhammadiyah - Muhammadiyah

Eramuslim.com – Pegiat Media Sosial Lukman Simandjuntak memberikan respons atas penolakan yang didapatkan warga Muhammadiyah untuk melaksanakan salat IdulFitri.

Luqman menyebut, dengan adanya penolakan terhadap warga Muhammadiyah untuk melaksanakan salat IdulFitri di beberapa lokasi, menunjukkan siapa sebenarnya yang tidak toleransi.

“Ditolaknya umat Muhammadiyah melakukan shalat Ied di beberapa lokasi, menunjukkan siapa sebenarnya yg tidak toleran. Begitulah kaum NKRI harga utang, iya gak sih?,” ujar Luqman dalam keterangannya (20/4/2023).

Sebelumnya, terdapat penolakan terkait permohonan warga Muhammadiyah menggunakan lapangan umum untuk salat Idul Fitri pada 21 April 2023.

Penolakan tersebut mencuat di Kota Pekalongan. Kemudian menyusul di Kota lainnya seperti Sukabumi.

Dalam perkembangannya, Pemkot Pekalongan sudah mengizinkan penggunaan Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, untuk digunakan sebagai lokasi salat ld pada Jumat (21/4/2023).

Permintaan penggunaan Lapangan Mataram itu diajukan Takmir Masjid Alhikmah, Podosugih, Pekalongan.

Sebagaimana diketahui, PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat penetapan 1 Syawal 1444 H yang jatuh pada 21 April 2023. Sementara itu, pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar 20 April.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, pelarangan penggunaan fasilitas publik untuk pelaksanaan salat Id itu merupakan ekses dari kebijakan pemerintah tentang awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

“Dalam sistem negara Pancasila, pemerintah tidak memiliki kewenangan mengatur wilayah ibadah mahdlah seperti awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha,” ucapnya kemarin (17/4/2023).

(Fajar)

Beri Komentar