Dalam rangka memajukan dan meningkatkan persaingan pengusaha muslim didunia internasional. Muhammadiyah akan mengumpulkan lembaga keuangan mikro yang disebut Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin dalam pesan pendek yang diterima eramuslim dari Denhaag, setelah bertemu dengan Menteri Urusan Perekonomian Belanda, Rabu (28/2).
Saat ini ada lebih dari 300 BTM yang tersebar di seluruh Indonesia.
"BTM ini punya jaringan dengan pengusaha Muhammadiyah yang siap bekerjasama dengan pengusaha mancanegara, termasuk akan bekerjasama dengan pengusaha dari Belanda, " ujarnya.
Menurutnya, banyak peluang kerjasama yang bisa dilakukan seperti perdagangan minyak nabati, furnitur, garmen, dan sebagainya. Sebelumnya dalam pertemuan dengan Menteri Urusan Perekonomian Belanda yang baru Maria Van der Houven, Ia juga menyampaikan sejumlah program ekonomi yang dilakukan Muhammadiyah.
"Pihak Belanda tampaknya tertarik dengan program pengembangan ekonomi yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah itu, " tukasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pemerintah Belanda juga akan membantu pelaksanaan program-program ekonomi itu, khususnya yang terkait dengan pemberian akses kepada pengusaha Muhammadiyah untuk merebut peluang bisnis di Belanda, serta dalam mengembangkan lembaga keuangan mikro atau Baitut Tamwil Muhammadiyah.
Din mengaku pertemuan itu adalah pertemuan yang kedua kalinya dengan Maria. Saat pertemuan pertama, Maria masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan Belanda.
Kunjungan Din Syamsuddin selaku ketua PP Muhammadyah ke Belanda, bukan hanya untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang ekonomi, tapi juga untuk menghadiri konferensi Kebebasan Akademik dan Kebebasan Beragama di Universitas Leiden. (novel)