Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Thohir Luth, menilai Indonesia sebagai negara berdaulat itu tidak boleh kalah dari komunitas yang merayakan HUT ke-63 berdirinya negara Israel dan komunitas penggerak Negara Islam Indonesia (NII).
"Bagi Muhammadiyah, perayaan HUT Israel dan berkembangnya NII itu bukan hal yang penting. Tapi, kami minta pemerintah harus tegas agar negara kita tidak kalah dengan mereka," kata Thohir.
Dia menjelaskan pemerintah harus bersikap tegas kepada komunitas penyelenggara HUT Israel. "Bagaimana mungkin negara berdaulat seperti Indonesia justru kalah dari negara Israel yang tidak berdaulat,” katanya. ”Kalau pemerintah tidak tegas, itu justru akan menimbulkan masalah."
Bagi Muhammadiyah, agama resmi di Indonesia itu sudah ada dalam konstitusi dan sifatnya "harga mati". Kelima agama itu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Buddha. Karena itu, agama tambahan seperti Yahudi itu merusak konstitusi negara.
"Tapi perayaan kemerdekaan Israel itu bukan soal agama atau hak asasi manusia, melainkan hal itu menyangkut kedaulatan suatu negara. Karena itu, ketegasan pemerintah sangat penting untuk menjadi bukti bahwa kita negara berdaulat yang punya prinsip," katanya.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi sikap anggota Komunitas Pecinta Yahudi yang bersikeras untuk merayakan HUT ke-63 berdirinya negara Israel di Indonesia. Walaupun, Mabes Polri menolak untuk mengeluarkan izinnya. (pz/ant)