Eramuslim.com — Donasi 2 triliun rupiah dari ahli waris yang tak kunjung jelas wujudnya itu bikin geger seantero negeri.
Bagaimana tidak, sumbangan harta segitu banyak yang bertujuan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan itu mulanya dielu-elukan banyak pihak.
Tak sedikit yang bertepuk tangan, memuji setinggi langit hingga membandingkannya dengan penyumbang lain yang justru melarikan donasinya ke luar negeri.
Denny Siregar dan Ade Armando adalah dua pegiat media sosial yang ikut memuja muji sumbangan bernilai fantastis itu. Media sosial pun dibuat gaduh atas celotehan keduanya. Banyak yang pro, namun tak sedikit pula yang meragukan.
Denny menyebut sumbangan pengusaha etnis Tionghoa itu menampar artis dan orang kaya yang suka pamer harta.
Sementara Ade Armando memuji etnis Tionghoa serta menyindir pengusaha muslim pribumi.
Sayang seribu sayang, sumbangan Rp 2 triliun yang sudah diserahkan secara simbolis kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri oleh putri bungsu mendiang Akidi Tio, Heriyanti ternyata hanya bohongan atau prank.
Keriuhan ini memantik perhatian presenter kondang, Feni Rose. Pembawa acara gosip ini mengecam pihak-pihak yang doyan membanding-bandingkan sumbangan satu dengan yang lainnya. Dengan ketusnya, ia pun sampai mengeluarkan kata-kata jijik.
“Gw baru liat ada orang yang muji-muji satu orang kaya yang kasih sumbangan, terus jelek-jelekin orang lain yang juga kasih sumbangan. Apaan sih mahluk kayak gitu kok masih ada yang dengerin omongannya. Jijik bgt,” celoteh Feni Rose di Twitter, dilansir pada Rabu (4/8/2021).
Feni Rose juga menyayangkan, donasi sosial itu justru seolah dibuat provokasi antar kubu yang saling berseberangan untuk memecah belah dan bertujuan untuk hasrat politik semata.
“Semua-semua dibikin provokasi. Semua-semua untuk “2024”.. jijik..” ketusnya. [Fajar]