Oleh: Agus Hasan bashori Lc.,M.Ag.
(Mudir Pesantren Tinggi al-Aimmah, Pimred Majalah al-Umm)
Alhamdulillah, kegigihan kaum muslimin Kabupaten Simeulue Propinsi Aceh dalam mengamalkan sunnah Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam untuk melaksanakan shalat subuh berdasarkan terbitnya fajar shadiq telah membuahkan hasil, yaitu para ulama propinsi aceh terpaksa turun untuk ikut membuktikan terbitnya fajar shadiq di pulau Simeulue.
Selama tiga hari berturut-turut, empat delegasi Propinsi Aceh melakukan observasi fajar shadiq bersama tokoh masyarakat Simeulue , rombongan diikuti oleh Ustadz Muhsin, Ustadz Usman Kaswan –namun kali ini ustadz Usman tidak dapat hadir.
Tepat pada hari Kamis 6 maret 2014, Pukul 6: 16 pagi kami ditelpon oleh Ustadz Muhsin, bahwa beliau menceritakan baru saja selesai menunaikan ibadah shalat subuh –ikut 15 derajat- atau pukul 5:47 (Waktu Aceh) di pantai bersama empat delegasi lainnya dari Aceh. Beliau menambahkan bahwa pada pukul 5:30 di bawah planet Venus terlihat cahaya terang ke atas. Beliau bertanya kepada saya: apakah itu fajar kadzib? Saya jawab iya. Tandanya fajar kadzib adalah cahaya yang menjulang ke atas, dan jika sudah membentang di ufuk barulah disebut fajar shadiq.
Lalu saya diperkenalkan dengan salah seorang diantara mereka yang bernama Bapak firdaus , lalu telepon diberikan kepada Bapak Firdaus dan mulai berbicara dengan saya. Setelah berkenalan, saya tanyakan : bagaimana Bapak Firdaus? Beliau menjelaskan yang intinya: tadi cuaca agak Kabut, berawan, untuk membedakan antara dua fajar kurang pas, perlu lanjutan. “ lalu beliau meminta no kontak saya untuk diskusi” lalu pembicaraan lewat telepon kita tutup.
Keesokkan harinya saya telepon Bapak Usman Kaswan, beliau membenarkan bahwa empat delegasi dari Propinsi datang untuk melihat fajar Shadiq, dan menurutnya: mereka akan melakukan sampai tiga kali dan juga akan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Alhamdulillah kedatangan kami di Pulau simeulue, dan ceramah kami di masjid Taqwa Sinabang pada bulan januari 2011 yang lalu tidaklah sia-sia.
Semoga Allah ‘azza wajalla terus memberikan pertolongannya kepada hamba-Nya yang memperjuangkan agama-Nya. Aamiin. (binamasyarakat)