Eramuslim – Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo mengatakan, dengan momentum maulid Nabi Muhammad SAW, Indonesia sebaiknya tidak berdiam diri terhadap berbagai pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang cenderung menyudutkan Islam.
Pemerintah punya dasar untuk menasihati atau memperingatkan Macron, yaitu sila kedua Pancasila. Tapi mungkin, dengan pertimbangan diplomasi internasional pemerintah menganggap hal ini belum perlu. Jika demikian, sebaiknya MUI atau ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dll yang melakukannya.
“Mereka bisa menulis surat resmi kepada Macron melalui Kedubes Prancis,” kata Dradjad dalam pesan watsapp kepada Republika.co.id, Rabu (28/10).
Dradja menyarankan isi peringatan kepada Macron berisi Indonesia menghormati Prancis menganut teguh prinsip laïcité atau sekularisme sebagai salah satu pilar identitas nasional Prancis. Macron sebagai Presiden tentu akan membela laïcité dengan teguh. Itu kita hargai setinggi-tingginya.
Namun, itu semua kan bisa dilakukan tanpa retorika yang melukai perasaan umat Islam. Khawatirnya, pernyataan Macron bukannya membawa ketentraman dunia, tapi justru semakin meningkatkan kekerasan.