Eramuslim.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memperingatkan Indonesia terkait penularan virus Corona.
Pasalnya data baru yang dihimpun WHO menunjukkan mobilitas ritel dan rekreasi meningkat di beberapa wilayah.
Bulan lalu Indonesia sempat menjadi episentrum wabah virus Corona di Asia. Namun, saat ini Indonesia tengah memberlakukan pembatasan mobilitas sosial.
Kendati demikian mal dan restoran di area tertentu beroperasi dengan kapasitas 25%.
Laporan situasi terbaru WHO menyoroti peningkatan signifikan mobilitas masyarakat dalam akvititas ritel dan rekreasi di Provinsi Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang secara kolektif menampung sekitar 97 juta orang.
Ruang ritel dan rekreasi mengacu pada restoran, kafe, pusat perbelanjaan, perpustakaan, museum, dan taman hiburan.
Berdasarkan data Google dari minggu kedua Agustus, WHO mengatakan mobilitas mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak Februari 2020.
“Perumusan rencana dan tindakan nyata sangat penting untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak peningkatan mobilitas pada transmisi dan kapasitas sistem kesehatan,” ungkap laporan yang dilansir Reuters.
Didorong varian Delta yang sangat menular, kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 56.000 bulan lalu.
Karena itu, rumah sakit di Pulau Jawa kekurangan tempat tidur dan oksigen karena membeludaknya pasien terinfeksi Covid-19.
Kasus harian telah turun secara signifikan menjadi sekitar 15.000 pada 18 Agustus, tetapi tingkat pengujian juga turun dan tingkat positif serta jumlah kematian tetap tinggi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia, Wiku Adisasmito mengatakan perlu kehati-hatian agar pergerakan kembali ke level sebelumnya.
“Ini berarti ada proses pemulihan ekonomi yang cepat tetapi menandakan perlunya kita lebih berhati-hati terhadap peningkatan kasus terutama di minggu depan,” katanya. [sumber]