MMI Minta Dubes Denmark Diusir, Kalangan Dewan Minta Umat Islam tidak Emosi

Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Fauzan Al-Anshari mengatakan, apa yang terjadi di Denmark telah membuka front pertentangan dengan umat Islam sedunia.

“Pemerintah Denmark secara terang-terangan telah membuka front dengan umat Islam dunia,” ujar Fauzan di Jakarta, Selasa (10/10).

Oleh karena itu, pihaknya mengajak umat Islam untuk melakukan boikot terhadap produk-produk dari Denmark. “Ini sebagai bentuk protes atas provokasi yang dilakukan oleh Denmark,” ajak dia.

MMI, sambungnya, juga meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk segera memanggil Duta Besar RI yang bertugas di Denmark. “Selain itu kita juga harus mengusir Dubes Denmark untuk Indonesia,” tegasnya.

Ia menegaskan, dalam masalah ini Pemerintah Denmark telah ingkar janji. Padahal sebelumnya Pemerintah Denmark telah berjanji untuk tidak melakukan tindakan serupa di mana sebelumnya Denmark telah melakukan hal yang juga menghina Nabi Muhammad SAW dengan memuat gambar Nabi Muhammad SAW dalam sebuah majalah terbitan Denmark.

”Pemerintah Denmark tidak cukup sekedar melarang, tetapi seharusnya Pemerintah Denmark dapat menghentikan tindakan yang menghina umat Islam tersebut,” katanya.

Fauzan menambahkan hukuman bagi orang yang melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW adalah hukuman mati. “Jika memang nantinya hasil sayembara tersebut diumumkan maka kami akan melakukan protes lebih keras lagi,” jelas Fauzan

Tidak Paham Ajaran Islam

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Zaenal Ma’arif menyatakan, sayembara kartun Nabi Muhammad Saw itu merupakan penghinaan terhadap umat Islam. Menurutnya, mereka melakukan hal itu karena tidak paham dengan ajaran Islam.

“Mereka itu bodoh dengan ajaran Islam. Mereka tidak tahu hal-hal seperti itu dilarang. Tapi kita tidak boleh emosional,” tegasnya kepada pers di Jakarta, Selasa (10/10).

Wakil Ketua MPR RI Aksa Mahmud mengharapkan umat Islam tidak terpancing dengan kasus ini. Menurutnya, dalam suasana Ramadhan dan Idul Fitri umat Islam tak perlu emosional menanggapi kasus tersebut.

“Namun kita tetap harus waspada bahwa memang umat Islam selalu menghadapi banyak ujian dan cobaan yang menghendaki kita emosi. Oleh karena itu saya mengharapkan semua umat Islam melakukan pengendalian diri,” ujar Aksa.

Menurutnya, pemerintah Denmark harus segera menindak orang-orang yang terlibat dalam persoalan ini mengingat hal tersebut menyangkut masalah keagamaan.

Apalagi, tambahnya, sudah ada seruan sedunia agar pimpinan dunia masing-masing menjaga kehormatan masing-masing kelompoknya. “Kejadian ini menjadi peringatan bagi umat beragama di dunia,” ujar Aksa. (dina)