Wurry merampungkan penghitungan suara di TPS 03, Kamis (18/4) pagi. Sesampainya di rumah, Jalan Adam Malik di Samarinda, Wurry mulai mengeluh sakit dan mengaku butuh istirahat total. Sehari setelah pencoblosan, Wurry memeriksakan kesehatannya. Namun, kondisi ibu tiga balita itu terus menurun, meski sepekan sudah berlalu.
Melansir Merdeka, ia mengeluh sakit perut dan radang. Usai dibawa ke klinik dan menjalani pengobatan, tiba-tiba Wurry muntah darah. Kemudian badannya membiru dan meninggal dunia.
Begitu pula yang terjadi dengan seorang ketua KPPS di Riau. Senin (22/4) sore, Achmad Adnan yang merupakan Ketua KPPS di TPS 05 Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Kepulauan Kepri dinyatakan meninggal dunia.
Pria berusia 70 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Sani, Kabupaten Karimun. Kamis (18/4), ia sempat sakit dan muntah darah, hingga akhirnya meninggal dunia di hari Senin (22/4), seperti dilansir dari Suara.
Kalau usia yang sudah lanjut dijadikan alasan kelelahan, bagaimana dengan Yesi (19) yang merupakan anggota KPPS TPS 03, Desa Bungok, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat?
Dikutip dari Kompas, ia juga meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mth Djaman Sanggau, Jumat (26/4), setelah mengalami muntah darah dan sempat dirawat selama 40 menit di rumah sakit tersebut.
Kepala Puskesmas Bonti, Titi Rahmawati pun mengatakan, jika Yesi sempat menjalani perawatan di Puskesmas pada Rabu (24/4), dan mengeluhkan sakit pada ulu hati dan tenggorokannya. Ia mengalami sesak dan batuk hingga mengeluarkan bercak darah.
Umur memang rahasia Allah, kita tidak bisa menolak jika waktu kematian sudah harus datang. Namun, sebenarnya apa penyebab ratusan petugas KPPS mengembuskan napas terakhirnya di Pemilu 2019 ini?
Kalau kelelahan dijadikan alasan, bagaimana dengan pendapat para ahli yang mengatakan kelelahan tidak bisa dijadikan alasan kematian seseorang? Sebab, diperlukan diagnosa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab seseorang meninggal dunia.
Akan kah lika-liku duka Pemilu 2019 ini terpecahkan? []
(Sumber: ngelmu)
AKAN TERBIT… HOLLYWOOD UNDERCOVER, Eramuslim Edisi 3 Revisi. Mengurai gurita rahasia Zionisme dibalik tirai produksi Film2 Hollywood. Akan terbit insyaAllah ditanggal 25 Mei 2019. Harga PreOrder Rp 85.000/eks (belum tmsk ongkir) Pemesanan ke WA/SMS di 085811922988 dengan menyebutkan Nama pemesan, dan alamat kirimnya, agar kami bisa tawarkan. Pesan sgera agar kami catatkan pemesanannya… Wassalamu alaikum wr wb