“Ada 542 TPS yang anomali di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Ini yang kami mintakan di masyarakat. TPS itu sudah teridentifikasi hanya di beberapa kecamatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara terutama,” kata Sandi usai diskusi bersama PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).
Sementara itu, Anies menilai jumlah perolahan suara Ahok-Djarot yang mencapai di atas 90 persen sebagai peristiwa lucu-lucuan yang tak biasa.
“Ini yang kemarin saya bilang ada yang lucu-lucu. Paling tidak hari ini saya belum mengatakan apa-apa, kecuali lucu saja. Ini tidak biasa,” ujar Anies kala itu.
Anies mengatakan biasanya perolehan suara yang diperoleh seorang calon cenderung membentuk kurva, dalam artian tidak mungkin sama banyak antara TPS yang satu dengan yang lain. Ini yang membuat dia berpendapat perolehan suara Ahok-Djarot di ratusan TPS itu tidak biasa.
“Kami tahu kalau pemilihan umum dimana-mana distribusinya pasti mencerminkan kurva. Ya ada 1-2 (yang hampir sama). Tapi kalau masif di lokasi-lokasi tertentu kan ada keunikan,” ujar Anies. (kl/teropongsenayan)