Minim, Pengawasan Depag Atas Penyelanggaraan Umrah

Selama ini Departemen Agama hanya mengawasi penyelenggaraan ibadah haji. Sementara penyelenggaraan umrah, pemerintah seperti tak peduli dan hanya sebatas memberikan izin pengelolaan saja.

Demikian diungkapkan anggota Komisi VIII DPR Djalaluddin Asysyatibi, anggota DPR yang juga kerap membimbing jamaah umrah. “Ketika umrah, banyak jamaah yang belum tahu ibadah. Banyak di antara mereka habis tidur langsung shalat. Ini artinya bimbingan untuk jamaah sangat kurang, ” ujarnya.

Asysyatibi juga menyayangkan minimnya informasi para penyelenggara umrah terkait informasi-informasi di Arab Saudi. “Sebagian jamaah menyangka Ka’bah itu adanya di Madinah. Saya kira Depag harus lebih mengawasi penyelenggara umrah agar memperhatikan bimbingan terhadap jamaah, ” terang dia.

Menurut hasil pantauannya selama melaksanakan umrah, anggota DPR dari FPKS itu juga mengusulkan agar para pembimbing umrah asal Indonesia ditertibkan. Pasalnya, imbuh dia, para pembimbing itu banyak melakukan pelanggaran dan tidak layak memberikan bimbingan.

“Banyak para muthawwif (pembimbing) yang sering menyampaikan khurafat dan takhayul kepada jamaah. Mereka juga sering memaksa jadi joki cium hajar aswad. Ini harus ditertibkan. Kalau perlu harus ada sertifikasi para muthawwif, ” usul dia.(ilyas)