Milad 212 Dimusuhi dan Dibilang Bid’ah, Tapi Mingkem Soal Konser Yani di Saudi

Eramuslim.com – Konser Musik Yanni berlangsung dengan meriah di Jeddah, Provinsi Makkah Al Mukarramah (Makkah itu provinsi yang memiliki 16 kota, salah satunya Jeddah) tadi malam (Kamis, 30/11/2017).

Tidak ada satu pun yang berteriak lantang dan keras seperti biasanya. Sebagaimana ‘mereka’ berteriak lantang dan keras kepada saudaranya (atau sudah dianggap bukan saudara?).

Yanni tidak melantunkan syair-syair yang mengagungkan Allah dan Rasulullah Muhammad ﷺ, karena Yanni sendiri adalah orang yang bahkan tidak menganut agama. Dia penganut New Age Movement.

Konser ini tidak diawali dengan pembacaan ayat Al Quran. Konser ini tidak ada ceramah atau taushiyah. Konser ini tidak membangkitkan semangat beribadah dan ghirah Islamiyah. Konser ini justru mempertontonkan perempuan mengumbar aurat di atas pentasnya. Konser ini terjadi ikhtilat massal. Kok diam? Tidak seperti biasanya? Kok tidak ada poster Yanni dicoret? Kok tidak ada tahdzir? Tidak ada pengharaman? Tidak ada apa pun juga?

Tidak seperti ke Reuni Alumni 212? Yang langsung sejak beberapa waktu lalu mereka lantang melakukan pem-bid’ah-an dan pengharaman. Poster para ulama yang berupaya mempersatukan umat Islam dicoret mukanya. Posternya diberi tanda silang. Acaranya dibid’ahkan. Padahal, acaranya adalah silaturrahim, ceramah, taushiyah, berdzikir mengingat Allah SWT dan bershalawat kepada Rasulullah ﷺ. Syair-syair yang dilantunkan mengagungkan Allah dan Rasul-Nya. Lantunannya pun mengeratkan ukhuwah, membangkitkan ghirah beribadah dan untuk lebih mencintai Islam dan juga negara tercinta, Indonesia.

Kemana suara mereka? Serak? Hilang keselek Riyal, Dollar atau Rupiah? Atau hilang keselek biji kedondong, salak, durian atau nangka?

Bagi kita ini adalah hikmah luar biasa. Allah tunjukkan ‘keberpihakan sebenarnya’ dari mereka. Allah tunjukkan siapa mereka yang sebenarnya.

(Azzam Mujahid Izzulhaq)

(kl/pi)