Mereka Tak Kenal Habib Rizieq Shihab, Sebuah Catatan dari Mega Mendung

Padahal, waktu itu, ia dikejar-kejar Satgas Covid-19, Kota Bogor, dipaksa test Swab? Bahkan, waktu itu difitnah positif Covid-19?

Beberapa saat pertemuan berlangsung, sebuah drone terbang melintas di atas kami. HRS mengeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum melihat peristiwa itu.

Sebagian dari kami melambaikan tangan sampai drone menjauh.

Dalam pertemuan tersebut HRS pun menjelaskan runtutan berbagai peristiwa yang dialaminya, menjelang kepulangan, dan sampai tiba di tanah air. Ia tahu dan sadar bahwa aparat hukum terus mengikutinya.

Kepasrahannya kepada Sang Khalik sangat tinggi. Semua disandarkan kepada-Nya.

Ia juga memberikan kepercayaan yang tinggi kepada para pengacara yang setia mendampingi dalam menghadapi setiap persoalan hukum.

“Kita serahkan semua kepada Allah,” kata HRS. Kalimat itu keluar menjawab peetanyaan tentang kekhawatiran musuh akan menghabisi nyawanya.

HRS kemudian mengutip Alqur’an, Surat An-Nisaa ayat 104 :

وَلَا تَهِنُوا۟ فِى ٱبْتِغَآءِ ٱلْقَوْمِ ۖ إِن تَكُونُوا۟ تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Yang artinya, “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

“Jadi kalau kita takut, mereka juga takut. Bahkan lebih takut. Bedanya kita punya Allah. Jadi kita serahkan saja semua kepada-Nya” jelas HRS.

Ia mengajak semuanya agar meluruskan niat dalam berjuang. Niatkan semua demi rakyat dan emi umat, bukan demi kekuasaan.