Mereka Tak Kenal Habib Rizieq Shihab, Sebuah Catatan dari Mega Mendung

Eramuslim.com

Beberapa saat pertemuan berlangsung, sebuah drone terbang melintas di atas kami. HRS mengeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum melihat peristiwa itu. Sebagian dari kami melambaikan tangan sampai drone menjauh.

By Rahmi Arief Nova

KAMIS (3/12/2020), handphone saya berdering. Seorang rekan bertanya, “Apakah besok mau ikut ke Mega Mendung, bertemu dengan tokoh ‘most wanted’ di negeri ini?’ Saya langsung menjawab, ‘mau banget, Bang’. Dan dijawab, ‘Ok, dicatat, dan harap tidak usah memberitahu siapa pun. Termasuk orang rumah.”

Jumat (4/12/2020) pagi saya berangkat menuju titik kumpul dengan hati yang berdebar-debar.

Antara tak percaya dan tak sabar akan bertemu dengan pemilik Pondok Pesantren Agrikultural dan Markaz Syariah DPP FPI.

Seorang ulama besar, imam besar, yang selama ini hanya bisa saya lihat dan saya kenali dari ‘jauh’ sejak September 2016.

Saya hanya pernah mendengar ceramahnya dari balik tiang Mesjid Istiqlal. Di Mesjid At-Tin saya bahkan cuma bisa mendengar sayup-sayup suaranya dari pelataran mesjid.

Di Monas dalam Aksi 212 posisi saya pun jauh dari panggung utama.

Saat pulang dari Mekkah pun, sosok ‘besarnya’, hanya terlihat ‘kecil’ karena saya hanya bisa menatapnya dari jauh di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Bahkan, di Petamburan, rumah tinggal HRS yang juga dekat kantor DPP FPI, saat acara Maulid Nabi Muhammad Saw dan akad nikah putrinya, saya hanya melihatnya dari layar yang gambarnya kurang jelas.