Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) membantah pemberitaan Harian Australian Financial Review (ARF) terbitan Rabu (27/9), tentang keterkaitan lembaga kemanusiaan ini dalam hal pendanaan gerakan teroris melalui rekening Commonwealth Bank of Australia (CBA) serta tudingan bahwa MER-C mempunyai jaringan dengan Jamaah Islamiyah di Mesir.
Presidium MER-C Joserizal Jurnalis menegaskan, pihaknya memang membuka rekening khusus untuk memberikan bantuan medis secara profesional kepada keluarga mujahid, hal itu dilatarbelakangi mereka juga punya hak yang sama seperti pasien lain terlepas dari status hukum yang sedang dialaminya. Sedangkan mengenai dana di CBA itu bukan untuk mujahid namun untuk Aceh dan Nias.
"Kami tidak pernah memberikan bantuan untuk kekerasan atau aksi terorisme, MER-C adalah lembaga sosial yang berbasis Islam, yang sangat independen dari segi penyaluran dana bantuan medis yang bersumber dari keuangan masyarakat, selain itu dalam membantu kita tidak pernah melihat latar belakangnya, semua atas dasar urgensi," tandasnya dalam jumpa pers, di Kantor Sekretariat MER-C, Jakarta Pusat, Senin (2/10).
Jose mengakui dalam menjalankan tugas kemanusiaan dalam bidang medis baik di dalam negeri mapupun di luar negeri, pihaknya tidak pernah berhubungan dengan organisasi seperti Jamaah Islamiyah di Mesir dan Taliban di Afganistan, ada pun hubungan ataupun komunikasi yang dilakukan sejauh ini guna kepentingan memperoleh akses untuk menjalankan misi kemanusiaan di daerah konflik.
"Meski kita memang bekerja di tempat kelompok Islam, tapi kita tetap menjaga netralitas. Tidak benar kami hanya bekerja pada satu sisi, pernyataan yang dikeluarkan AFR itu tertalu tendensius," ujarnya.
Ia menambahkan, terkait dengan pemberitaan yang menyudutkan itu, pekan depan pihaknya akan mengajukan somasi kepada harian ARF, karena dikhawatirkan pemberitaan itu dapat menghalangi ruang gerak MER-C menjalankan misi kemanusian didaerah konflik di dalam maupun di luar negeri.(novel)