Ketua DPP Partai Bulan Bintang Ali Muchtar Ngabalin menyatakan, Menteri Kehutanan (Menhut) MS. Ka’ban siap mengundurkan diri dari kursi kabinet.
"Selasa (15/5) nanti kita akan rapat pleno di DPP untuk memutuskan langkah kita setelah reshuffle kabinet. Semua pengurus cabang diundang untuk diminta pendapatnya. Bang Ka’ban sendiri siap mundur. Ia menyerahkan kepada hasil rapat, " papar Ngabalin kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Jum’at (11/5).
Menurutnya, PBB mengambil sikap demikian terkait dengan pencopotan dua kader di kabinet pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni, Yusril Ihza Mehendra dari Menteri Sekretaris Negara, dan Abdurrahman saleh dari Jaksa Agung.
Selanjutnya, dengan posisi tidak di kabinet, maka MS. Ka’ban bisa membesarkan partai untuk persiapan pemilu 2009. Sebab, sejak Ka’ban dan Yusril di kabinet, partai tidak terurus. Selain itu, sikap PBB di DPR juga semakin tegas terhadap kebijakan pemerintah.
Ditegaskannya, pencopatan dua kader PBB itu sebagai sikap pengkhianatan SBY terhadap partainya. Alasanya, PBB adalah partai yang ikut menandatangani kontrak politik SBY-JK. "PBB adalah partai ring pertama yang mendukung duet SBY-JK. Dalam perjanjian itu, saya termasuk yang menyusun titik komanya, " terang anggota Komisi I itu.
Presiden SBY dianggap bukan kali ini saja telah mengecewakan PBB. Beberapa tahun yang lalu, Presiden Yudhoyono juga pernah memberikan tawaran jabatan kepada Yusril Ihza Mahendra, untuk menjadi dubes di Jepang. Tapi, yang mejadi dubes justru Jusuf Anwar, mantan menteri keuangan era Presiden SBY sebelum reshuffle jilid I. "Dari awal saya tidak percaya itu, " tegasnya.
Dalam pandangan pengamat politik Uinversitas Indonesia Eep Saefullah Fatah, Presiden SBY itu punya karakter jenderal yang berpikiran lambat dan banyak basa-basinya. "SBY abaikan etika politik, " tegasnya. (dina)