Eramuslim.com – Proyek reklamasi 17 pulau di Jakarta Utara oleh PT Agung Podomoro Land Tbk melalui anak usahanya PT Muara Wisesa Samudera bakal membangun pulau buatan seluas 165 hektar. Menurut Ahok, proyek ini dijalankan berdasarkan Keppres yang terbit pada 1995 semasa Presiden Suharto berkuasa.
Namun, rencana Ahok ini menuai kecaman dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi beranggapan reklamasi tersebut belum memiliki izin dan lebih baik para developer mengembangkan pulau-pulau di Kepulauan Seribu, ketimbang reklamasi pulau.
“Kemarin yang mengikuti pertemuan dengan HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indoneisa) juga dengar sendiri ada perwakilan dari HNSI Jakarta yang komplain mengenai reklamasi. Mereka bilang, itu tempat mereka cari makan. Saya melihat pulau di Kepulauan Seribu itu banyak sekali yang belum dikelola. Ngapain juga bikin pulau di depan Jakarta,” ujar Susi di Jakarta (8/9).
Susi mengaku belum pernah memberikan izin untuk reklamasi pulau di Utara Jakarta. Tapi ternyata pembangunan sudah dimulai. Dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Ahok. Dalam pertemuan tersebut disepakati jika reklamasi dapat dilakukan bilamana ada kawasan yang menjadi tempat penampungan air.
“Iya (belum memenuhi syarat). Harusnya bendungannya belum ada, jangan dibikin (reklamasi pulau),” tegasnya di Gedung DPR RI, Jakarta (15/9).
Namun, dirinya mengaku tak memiliki kewenangan untuk menghentikan rencana reklamasi itu. Saat ini, dirinya hanya bisa memberikan pendapat dan masukan agar rencana reklamasi pantai bisa menjadi perhatian.
Ahok sendiri terus ngotot dengan proyek ini. Wajarlah, Ratna Sarumpaet pernah menyatakan jika Ahok pun sebenarnya orangnya Agung Podomoro, jadi wajar jika proyek besar ini terus dikerjakan Ahok. Tak perlu susah-sudah naruh boneka kucing yang melambai-lambaikan tangannya di depan etalase, karena sudah ada proyek raksasa, dengan keuntungan yang melimpah.(rd)