Eramuslim.com – Mantan Menteri Kehutanan RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, MS Kaban, mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melecehkan Al Quran.
“Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia Jokowi, BTP/Ahok Gubernur DKI telah melakukan penistaan ayat Al Qur’an. Apakah Paduka Yang Mulia mendiamkan saja,” tulis MS Kaban di akun Twitter @hmskaban.
MS Kaban juga mempertanyakan tokoh-tokoh nasional yang mendukung Ahok di Pilgub DKI 2017. “Mbak Mega PDIP, Surya Paloh Nasdem, Set Nov Golkar, Wiranto Hanura. Diam tanda setuju dengan Ahok yang memperolok-olok ayat Qur’an??.Ini cagub anda lho,” tulis @hmskaban.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, menegaskan Surat Al Maidah 51 merupakan ayat suci yang tidak perlu diseret-seret ke gelanggang politik. Apalagi oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tidak mengimani Al Quran.
Menurut Masnur, setelah Ahok menyoal Surat Al Maidah ayat 51, Masnur memprediksikan, elektabilitas Ahok akan terjun bebas hingga hari H Pilkada DKI 2017. “Terlepas dari anggapan pelecehan ayat suci atau bukan, elektabilitasnya akan terus terjun bebas hingga hari H. Itu konsekwensi politiknya,” tegas @MasnurMarzuki.
“Saya kira mungkin Ahok ngelanturnya karena terhenyak mengingat elektabilitasnya terus kian hari kian melorot. Akibatnya Ahok panik dan akhirnya pakai jurus mabok mengomentari apa yang seharusnya tak perlu dikomentari sebagai pejabat publik,” kata Masnur seperti dikutip sindonews (07/10).
Terkait “perang” isu SARA yang dilontarkan Ahok, Masnur berharap pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak menggunakan isu SARA. “Publik sudah cerdas memahami komunikasi publik elit. Semoga dua pasangan di luar Pak Ahok tidak usah ikut-ikut mengomentari isi Bibel,” tulis @MasnurMarzuki.
Di sisi lain, Ahok membela diri bahwa pernyataannya seperti diunggah di situs Youtube telah “dimainkan” oleh lawan politik. “Itu lawan politik mainin, kamu lihat konteks videonya di Youtube menyeluruh. Sudah, enggak usah diomongin dulu lah” kata Ahok (06/10).(ts/intelijen)