Menteri Rini Soemarno Jujur Namun Dianggap Hina Jokowi?

jokowi-bengongEramuslim.com – Menteri BUMN Rini Soemarno terus menjadi bulan-bulanan oleh kader PDIP. Terkait gosip ada menteri yang menjelek-jelekkan Joko seperti diungkap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang juga kader PDIP, anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu seakan kembali mendapatkan “peluru” untuk “mencungkil” Rini dari kursi jika ada perombakan kabinet. Meski tidak menyebutkan nama, Masinton mengatakan menteri yang menjelekkan Joko itu berciri menteri perempuan, bukan dari partai politik, dan bergerak di bawah koordinasi bidang perekonomian. Ciri itu jelas mengarah ke Rini.

Yang jelas-jelas menyatakan menteri itu adalah Rini adalah Koordinator Barisan Rakyat Anti Korupsi dan Kriminalisasi (BRAKK) Hans Suta Widhya. Hans mengatakan, pernyataan soal ada menteri yang menghina Joko mengarah telak kepada sosok Menteri BUMN Rini Soemarno. “Memang, ini menjadi pertanyaan, kenapa setelah bertengkar dengan Megawati, sekarang Rini buat front dengan Presiden Jokowi, yang membuat marah Menteri Dalam Negeri?” ujar Hans di Jakarta, Senin (29/6).

Hans mengatakan juga, persoalan Menteri Rini harus diselesaikan dengan cepat karena ini akan membuat pro dan kontra masyarakat, apalagi masyarakat tidak tahu persoalan sebenarnya. Kondisi masyarakat sekarang terbelah, tambahnya, sehingga emosi yang dikedepankan. Sementara itu, di kabinet mulai banyak menteri yang dituding membangkang Joko dan menganggap presiden tidak kapabel.

Apa yang dilontarkan Tjahjo, katanya, sebaiknya ditanggapi serius. Karena, bila didiamkan, friksi ini akan menghambat jalannya pemerintahan. “Roda pemerintahan harus berjalan disiplin dan presiden harus punya keputusan tegas dalam mengelola manajemen konflik,” tuturnya.

Sementara itu, di kalangan wartawan beredar transkrip pembicaraannya rekaman penghinaan yang katanya dilakukan Rini pada 3 Juni lalu, meski belum ada konfirmasi apa-apa dari Rini. Di dalam pesan yang beredar, si penyebar pesan mengatakan hasil rekaman suara menteri itu sudah diserahkan ke petinggi PDIP. Berikut transkrip itu.

“Kalau memang saya hrs dicopot, silakan! Yg penting presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu, saya pantas di copot! Belum tentu juga Presiden ngerti, apa tugas saya. Wong! Presiden JUGA NGGAK NGERTI APA-APA. ”

Rupanya, transkrip itu juga sudah menyebar di media sosial internet. Beberapa pengguna Twitter menanggapi transkrip tersebut dengan pernyataan senada. Y Paonganan, misalnya, menulis seperti ini: “Menteri itu orang dekat presiden, lo, dan tentu tahu persis preside itu seperti apa. Lah, kalau menteri aja bilang dia enggak bisa apa, kok enggak percaya?”(rz)